

Mamuju, Katinting.com – Panwascam Kecamatan Papalang menggelar sosialisasi pengawasan pemilu, di Wisma Malaqbi, jalan Pababari Mamuju, yang diikuti 45 peserta, terdiri dari unsur Panwaslu kelurahan dan desa, kepala desa dan lurah, PPK, pelajar dan mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan media.
Hadir sebagai narasumber dari Ketua Panwaslu Kabupaten Mamuju, Faisal Jumalang, Camat Papalang, Hardu, pihak KPU Mamuju, pihak Polsek Papalang dan Ketua Panwascam Papalang sendiri.
Panwaslu Kecamatan, Syarifuddin, S.Pd. berharap dengan kegiatan tersebut koordinasi dan komunikasi dengan stake holder yang ada di Kecamatan Papalang lebih baik.
“Dengan selesainya sosialisasi ini diharapkan muncul pengawas-pengawas pemilu partisipatif, artinya bukan hanya Panwas saja tetapi masyarakat membantu pengawasan kita. Sehingga di Pemilu 2019 nanti terjadi pemilu yang berkualitas,” kata Panwaslu Kecamatan, Syarifuddin, S.Pd. Kamis (7/6).
Dari pemetaan dan data yang ada, di Kecamatan Papalang sampai saat ini terdapat 68 TPS yang tersebar di 9 desa, namun itu masih bisa berubah sampai dengan seluruh data rampung.
Sambung Syarifuddin, untuk Kecamatan Papalang dibanding pemilu sebelumnya tingkat partisipasi cukup aktif. “Kebetulan juga Pilgub kemarin saya juga Panwas. Pemilu sebelumnya tidak ada partisipasi masyarakat, semuanya Panwas, sekarang sudah ada partisipasi dan kepedulian masyarakat. Para kepala desa sudah mulai aktif mempertanyakan soal regulasinya di Panwas,” tuturnya.
Dalam pemilu 2019 nanti terdapat lima kertas surat suara, yakni DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD serta Presiden dan Wakil Presiden. Sehingga Panwaslu Papalang berharap semua warga yang telah memenuhi syarat dapat menggunakan hak pilihnya.
Syarifuddin juga memaparkan berdasarkan data yang ia miliki, di Kecamatan Papalang masih terdapat 1.817 warga belum memiliki E-KTP. Sehingga melalui sosialisasi tersebut yang menghadirkan pemerintah desa dan kecamatan dapat mendorong warga untuk mengurus E-KTP.
Sikap optimis disampaikan Syarifuddin, kebutuhan E-KTP warga akan terpenuhi jika peran aktif pemerintah untuk menerbitkan E-KTP. “Paling tidak 80 orang perbulan di input sampai kemudian jelang pemilu 2019,” ucapnya.
Namun itu ia menekankan, agar masyarakat juga aktif, tidak sebatas kebutuhan bantuan baru kemudian mau mengurus E-KTP, “Tapi kita akan dorong semua agar bisa memiliki E-KTP dan menggunakan hak pilihnya”.
Ia juga menyampaikan kedepan meski mereka memiliki C6 (surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih) kalau tidak menyandingkan dengan E-KTP itu tidak bisa memberikan hak pilihnya,”Disitu nanti kita dorong sehingga tidak ada golput,” terangnya.
Sedangkan untuk Suket (surat keterangan) Syarifuddin mengatakan akan bisa digunakan selama sampai pemilu E-KTP tidak terbit.
Ditempat yang sama, Muh. Syawal S.Pd. Devisi pencegahan dan hubungan antar lembaga, juga berharap peran aktif masyarakat dan pemerintah sehingga mereka yang tercatat sebagai pemilih potensial tidak memiliki E-KTP bisa segera mengurusnya dan menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019 nanti.
“Terdapat 1.817 pemilih potensial tidak memiliki E.KTP, dari jumlah daftar pemilih 15.904 orang,” jelas Muh. Syawal S.Pd.
Sementara itu sejumlah peserta yang mengikuti sosialisasi menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Panwascam Papalang, karena lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pengawasan pemilu.

(ADV/Anhar)

