Mamuju, Katinting.com – Guna memastikan harga-harga dan pasokan barang kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadhan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Barat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional yang ada di Mamuju. Rabu (16/5).
Sidak dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Barat selaku Ketua TPID bersama Kepala Bank Indonesia (BI) Sulbar, Satgas Pangan, Bulog dan seluruh jajaran OPD Pemprov Sulbar.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan BI Sulbar menjelaskan, kegiatan sidak pasar ini dilakukan untuk memonitor harga-harga barang kebutuhan masyarakat serta memastikan kecukupan pasokan menjelang memasuki bulan Ramadhan.
Sidak tersebut dilakukan di pasar tradisional di Mamuju dilanjutkan dengan memantau ketersediaan pasokan di gudang-gudang distributor.
Kegiatan sidak pasar ini dilatarbelakangi oleh mindset masyarakat umum terhadap bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan selain dimaknai sebagai bulan penuh ampunan juga dianggap sebagai bulan naiknya harga-harga.
Kuatnya ekspektasi masyarakat akan kenaikan harga justru mendorong tingkat konsumsi berlebihan diawal bulan. Hal tersebut seringkali menjadi alasan para pedagang untuk menaikkan harga berbagai barang kebutuhan pokok sehingga praktek tersebut berpotensi meningkatkan tekanan inflasi.
Berdasarkan hasil sidak lapangan yang sudah dilakukan, stok terpantau cukup dan harga terpantau stabil sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Dalam setiap kesempatan, Gubernur Sulawesi Barat bersama TPID dan Satgas Pangan terus mengingatkan agar pedagang tetap melakukan kegiatan jual beli secara wajar dan tidak melakukan praktek-praktek ilegal seperti penimbunan karena segala bentuk tindakan ilegal tersebut akan ditindak secara tegas.
Melalui berbagai upaya tersebut, TPID Provinsi Sulawesi Barat menghimbau agar masyarakat tetap tenang karena TPID Provinsi Sulawesi Barat akan terus bersiaga untuk menjaga kestabilan harga-harga.
Diharapkan segala upaya yang dilakukan oleh TPID ini akan berhasil mengawal kestabilan harga pangan strategis di Sulawesi Barat sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang wajar dan pada akhirnya inflasi Sulawesi Barat tetap terjaga di level yang rendah dan berada dalam sasarannya.
(Rilis)