banner 728x90
Pembangunan embung di Desa Awo, Kabupaten Majene. (Foto Iqbal)
banner 728x90

Majene, Katinting.com – Program pembangunan embung tahap kedua di wilayah Desa Awo, yang bersumber dari anggaran negara kisaran Rp 4 miliar dipertanyakan warga.

Baha, salah seorang pekerja diproyek tersebut mengatakan, sangat menyayangkan atas tindakan pihak teknisi dari pembangunan embung tersebut. Menurutnya, harusnya material yang digunakan dalam pengecoran adalah kerikil bercampur pasir yang di datangkan dari luar supaya kuat dan kokoh, tapi kenyataannya tidak seperti itu, malah galian dari sungai (Sirtu) yang diolah dan di gunakan.

“Saya melihat langsung proses itu karena saya salah seorang pekerja yang ada di proyek itu, saya tidak berani menegur karena saya cuma bawahan dan saya sangat khawatir akan kekuatan bangunan ini di kemudian hari, apakah mampu bertahan ketika campurannya pakai Sirtu bukan kerikil dan pasir dari luar?” tutur warga Dusun Seppong Timur, Desa Seppong tersebut.

Keraguan Baha atas ketahanan pembangunan embung tersebut di dasarkan atas pengalamannya. Menurutnya kalau memang ada dalam juknis pelaksanaan kenapa tidak ada penyampaian, supaya kita tahu yang sebenarnya karena bukan kali ini saja saya kerja beginian. ucap Baha. Senin(14/5).

Sementara itu, saat jurnalis katinting.com berusaha menghubungi pihak perusahaan setempat, pimpinan perusahaan tidak berada ditempat, saat ditanya orang yang mengawas pekerjaan tersebut juga sedang tidak ditempat. Pun saat ditanya kepada seorang warga yang mengetahui lokasi tempat proyek tersebut mengatakan, “Yang bersangkutan tidak berada di tempat, pimpinan ada di Makassar dan saya tidak tahu kapan rencananya mau kelokasi lagi,” ucapnya.

(Iqbal)

Bagikan

Comment