banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Provinsi Sulawesi Barat, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, DR. Muhammad Idris, M.Si, bersama Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Hj. ST Suraidah S, SE, M.Si, Pembina Wilayah BKKBN Sulbar, drg. Widwiono, dan Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Rezky Murwanto, meluncurkan “Sulawesi Barat Population Clock” yang berlangsung di Ballroom Hotel Matos, Senin, (5/8).

Sulawesi Barat Population Clock merupakan alat yang menampilkan data jumlah penduduk, kelahiran, dan kematian yang terus diperbarui setiap detiknya. Data ini bersumber dari Proyeksi Penduduk Tahun 2020-2050 oleh BPS. Aplikasi ini adalah pengembangan terbaru dari Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk (SIPERINDU) yang sebelumnya telah diluncurkan di tingkat nasional.

“Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk Tahun 2020, demografi Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan potensi besar dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Proporsi penduduk usia 0-14 tahun diproyeksikan menurun dari 28,90 persen pada tahun 2020 menjadi 25,76 persen pada tahun 2035,” kata Muhammad Idris dalam sambutannya.

Idris juga menambahkan, Penduduk usia produktif (15-64 tahun) meningkat dari 66,32 persen menjadi 66,56 persen, menandakan peningkatan potensi produktif masyarakat. Proporsi penduduk lansia (65 tahun ke atas) juga naik, mencapai 7,68 persen pada tahun 2035, menunjukkan peningkatan harapan hidup dan perluasan demografi lansia.

Muhammad Idris menjelaskan lebih lanjut bahwa bonus demografi di Sulawesi Barat diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2025 dengan rasio ketergantungan terendah.

“Hal ini menunjukkan potensi besar untuk pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut, menjadikan Sulawesi Barat sebagai bagian integral dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Idris.

(*)

Bagikan