Mamuju, Katinting.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mamuju meningkat drastis hingga 162 orang dilaporkan terjangkit hingga Oktober tahun ini.
Ada dua kecamatan yang kasusnya mendominasi hingga kenaikannya hingga 100 persen.
“Tahun ini naik sekitar 100 persen. Dua kecamatan di Mamuju paling banyak yang kena (terjangkit) DBD,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Mamuju Alamsyah Tamrin, Jumat (21/10/22).
Alamsyah menyebut dari 162 orang yang terjangkit kasus DBD hingga Oktober 2022 tersebut tersebar di 8 kecamatan di Mamuju. Ada dua kecamatan di antaranya yang kasusnya cukup tinggi, yakni Kecamatan Mamuju 102 kasus, dan Kecamatan Simboro 41 kasus.
Selanjutnya khusus di Kecamatan Tappalang tercatat 4 kasus, Kalukku 4 kasus, Kalumpang 5 kasus. Lalu masing-masing 2 kasus di Kecamatan Sampaga, Bonehau, dan Tommo.
“8 kecamatan semua hingga Oktober 2022. Cuman ada dua kecamatan paling meningkat 100 persen di antaranya Mamuju 102 kasus dan Simboro 41 kasus,” urai dia.
Dari melonjaknya kasus DBD itu tidak terdapat warga yang sakit parah atau kasus meninggal karena DBD. Sejauh ini warga terjangkit hanya dirawat di rumah sakit atau puskesmas hingga dinyatakan sembuh.
“Tidak ada korban. Cuman meningkat drastis saja warga yang terjangkit,” jelasnya.
Menurutnya, kasus DBD di Mamuju 2 bulan terakhir terjadi peningkatan drastis. Lonjakan ini disebabkan faktor cuaca atau memasuki musim penghujan, termasuk tidak bersihnya kondisi lingkungan warga.
“2 bulan terakhir itu paling banyak dari 2 kecamatan. Pengaruhnya karena cuaca musim hujan, termasuk juga lingkungan yang tidak bersih,” imbuhnya.
Sementara pada tahun 2021 lalu, kasus DBD di Mamuju tercatat kurang dari 100 orang yang terjangkit. Pihaknya pun menggencarkan fogging sebagai upaya menekan pertumbuhan kasus DBD.
“Tahun lalu tidak sampai 100 kasus atau di kisaran 80 (terjangkit DBD). Tahun ini naik sekali, jadi selain kita melakukan fogging, kita minta juga warga agar jaga lingkungan,” pungkasnya.
(Advetorial)