Oleh : Fhatur Anjasmara
Tentu bagi masyarakat Mamuju Tengah, jika kepadanya disebutkan Desa Saluadak yang lazim dikenal sebagai eks Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tobadak VII. Maka kita akan menemukan gurat wajah dengan mimik mata atas mengerling.
Bagi masyarakat Mamuju Tengah, Desa Saluadak adalah salah satu desa dengan yang akses dari dan ke Saluadak, masih jauh dari harapan masyakarat, sekalipun kemudian dalam beberapa tahun terakhir sejak Mamuju Tengah terbentuk, ada perhatian ke Desa ini. Sebab, beberapa bagian ruas jalannya, sudah ada yang dibeton selalipun memang ruas yang di beton tersebut masih berada di area desa lain, tapi memang menjadi akses satu satunya masuk Saluadak.
Dan pada Selasa (18/05) bersama rombongan Ketua DPRD Mamuju Tengah, Arsal Aras, berangkat dari rumah jabatan Ketua DPRD, pukul 09.030, dimana sedianya rencana awal pukul 10.00 maju 30 menit, dengan pertimbangan wilayah tersebut usai diguyur hujan semalam, sehingga kuawatir terlambat tiba pada jadwal acara, yang ditentukan, sehingga berangkatnya maju dari awal.
Jalan mulai bergelombang dirasakan beberapa meter, selepas beton akses Mahahe dan Polongaan, kurang lebih 300 meter, kondisi kubangan cukup dalam hingga 50 centimeter, setelah itu kita akan disuguhi jalan beton, kurang lebih 4 kilometer, disisi kiri dan kanan disajikan pemandangan seluas mata memaneang dari atas puncak bukit yang dilintasi.
Selepas 4 kilo melintasi jalan beton, rombongan dihadang lansung dihadang kondisi jalan dengan kondisi berlumpur, seperti dugaan awal karena selepas hujan yang mengguyur Mamuju Tengah setiap malam tiba, kondisi ini dinikmati hingga tiba ditempat acara.
Setibanya ditempat acara, tepat pukul 10.00, disambut oleh puluhan orang undangan yang sudah diundang sebelumnya, bersama sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para pemangku kepentingan di Saluadak, sehingga Ketua DPRD Mamuju Tengah, didampingi sejumlah pengarah acara, lansung memulai acara reses yang dikemas dalam halal bi halal, kemasan reses dengan halal bi halal, dimaksudkan agar silaturrahminya lebih terasa.
Kehadiran putra Aras Tanmauni ini, di Saluadak, memberikan kebahagian bagi warga Saluadak, sebab bisa bertemu lansung Ketua DPRD Mamuju Tengah, yang jarang sekali didapatkan oleh mereka, sehingga mereka gunakan sebaik mungkin untuk menyampaikan unek unek mereka.
Menariknya dalam saring aspirasi ini, unek unek yang disampaikan warga rata rata, adalah terkait kebutuhan pemenuhan infrastruktur, jalan dan jembatan, seperti yang menjadi uraian dalam awal tulisan ini. Meskipun kemudian, warga juga memberikan apresiasi yang besar kepada Arsal Aras, karena memberikan perhatian banyak ke Desa Saluadak, melalui pembantuan program pokok pokok pikiran selama ini, sehingga warga tak merasa ditinggalkan oleh pemerintah.
Merespon unek unek dari warga Saluadak, Arsal Aras, sejalan dengan apa yang disampaikan oleh warga sebagai sebuah keluhan kepadanya. Baginya, apa yang dikeluhkan oleh warga, adalah juga menjadi harapan yang setiap saat ada dibenaknya sebagai wakil rakyat.
Baginya, keluhan warga akan tercapainya infrastruktur akses jalan yang memadai merupakan harapan yang tak pernah putus dalam pikirannya, karenanya setiap tahun, menyisikan program pokirnya ke desa Saluadak.
” Hanya memang tak bisa lansung menjawab semua mimpi warga Saluadak, tapi ini sudah memberikan bukti bahwa kami tentu bertanggungjawab atas kemajuan pembangunan Desa Saluadak khususnya infrastruktur jalan dan jembatan,” ungkap Arsal.
Ia membeber, semasa memasuki Pandemi Covid-19 ini, beberapa titik program masih menyentuh desa yang dihuni pembauran warga Mamasa, Mamuju, Tator dan sebagian NTT tersebut, sebab ketimbang desa lain di Mamuju Tengah, Saluadak masih mendapatkan proporsi program tahun 2020 lalu hingga tahun 2021 ini.
“Karenanya Saya berharap kemitraan antara Pemerintah Deda Tobadak VII ini dengan Pemkab Mamuju Tengah, harus terus berjalan dan ditingkatkan, karena kedekatan kemitraan dalam pembangunan ini, memanv salah satu modal mendorong percepatan suatu wilayah, dan Saya berharap warga Saluadak bisa memahami kondisi pemerintah yang saat ini dalam masa Pandemi, dimana anggaran yang tadinya bisa dibagi rata kesejumlah wilayah di Mamuju Tengah, terpangkas karena Pandemi ini,” beber Arsal.
Karena dihadapan puluhan warga yang hadir dengan pertemuan berbasis sesuai protokol kesehatan, Ia menyampaikan bahwa kehadirannya lansung di Saludak ini, telah mencatat sejumlah hal penting yang akan dibantukan Desa Saluadak kedepan.
“Yang pasti saya sudah mencatat apa yang diharapkan warga Desa Tobadak VII ini, tentu akan menjadi perhatian kami kedepan, semoga dengan doa kita semua juga, Pandemi Covid-19 ini berakhir sehingga program yang terpangkas kemarin diharapkan bisa diajukan dalam bentuk program baru” harap Arsal dalam pentup diskusinya.
Usai pertemuan, rombongan kemudian diarak ke balai desa untuk makan siang, dan setelah makan siang, rombangan putar balik kembali ke ibukota Mateng dengan membawa setumpuk harapan warga Saluadak. (**)