Bandung, Katinting.com – Pesawat N219 buatan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah dalam proses sertifikasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Meski masih menunggu penerbitan sertifikat, PTDI sudah menerima banyak pesanan di antaranya dari Uni Eropa, Kolombia, Meksiko, dan Uni Emirat Arab.
Pesawat N219 yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia telah diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2017. Pesawat itu dinamai Nurtanio untuk menghormati nama perintis penerbangan Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo.
Selain N219, PTDI sedang mengembangkan pesawat CN235 dan helikopter yang sudah dipesan, khususnya kementerian atau lembaga yang nantinya akan digunakan untuk menjaga keamanan udara wilayah NKRI.
Kunjungan Tim Pertahanan Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) ke PTDI pada akhir Agustus lalu, merupakan rangkaian kegiatan verifikasi lapangan terkait pengembangan industri pertahanan. Tim KSP diterima Direktur Niaga PTDI, Irzal Rinaldi Zailani, dan Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo. Erro Kusnara selaku Tenaga Ahli Utama Kedeputian V mengatakan verifikasi lapangan dalam tema pertahanan ini merupakan kali pertama yang dilaksanakan KSP.
“Tahun 2018 ini, tema pertahanan menjadi program yang dikawal Kantor Staf Presiden melalui Sistem Pemantauan (SISPAN). Salah satu bagian dari pemantauan tema pertahanan adalah industri pertahanan. Biasanya kami melaksanakan verifikasi kepada kementerian/lembaga, namun karena ini adalah industri pertahanan, maka kami langsung melakukan koordinasi dan verifikasi pada pelaku industrinya langsung.” kata Erro, Kamis (6/9).
Selain membahas capaian kinerja PTDI, khususnya dalan empat tahun terakhir, Tim Kedeputian V juga melakukan plant tour untuk melihat proses produksi dan perakitan pesawat buatan PTDI.
Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo menyambut baik kunjungan dan verifikasi lapangan dari KSP. “Melalui forum ini, kami bisa berdiskusi secara langsung dengan pemerintah pusat untuk menyampaikan capaian sekaligus hambatan yang kami hadapi dalam upaya pengembangan industri pertahanan khususnya dari sisi PT Dirgantara Indonesia,” kata Arie.
*Nawala KSP