banner 728x90
Dialog yang dilaksanakan SNI Sulbar di Budong-budong, Topoyo, Mamuju Tengah. (Ist.)
banner 728x90

Topoyo, Katinting.com – Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Wilayah Sulawesi Barat telah melaksanakan dialog dengan para nelayan dan perempuan pesisir di Desa Budong-budong, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah.

Dialog tersebut tentang penguatan oraganisasi nelayan dan peningkatan ekonomi nelayan.

Koordinator Wilayah SNI Sulbar, Muh. Suyuti mengatakan, pada dasarnya hari ini peluang pemodal (kapital) untuk menguasai sumber daya alam khususnya diwilayah pesisir semakin mudah karena peraturan/kebijakan/Undang-undang yang dibuat oleh Pemerintah memudahkan terlaksananya privatisasi sumber daya alam.

Sumber daya alam yang merupakan alat produksi dan sumber ekonomi rakyat, tak lagi dimiliki dan dikelola oleh rakyat. Rakyat semakin dipinggirkan dan tersingkir yang membuat kondisi ekonomi rakyat semakin memburuk, sebut Muh. Suyuti.

Orientasi pembangunan di wilayah pesisir juga dalam kenyataannya cenderung menimbulkan ketegangan dan konflik sosial ditingkat rakyat. Pembangunan yang dilakukan lebih mengarah untuk kepentingan investor dan kalangan menengah ke atas. Ditengah situasi semacam ini, maka idealisme untuk tetap memikirkan Rakyat Kecil adalah suatu keharusan, jelas Suyuti dalam rilisnya kepada Katinting.com (Sabtu, 2/2).

Oleh sebab itulah, kata bung Yuti sapaan akrab Suyuti mengatakan, Serikat Nelayan Indonesia menegaskan pentingnya penguatan organisasi sebagai prinsip perjuangan.

Disisi lain ia mengatakan, penguatan kelembagaan ekonomi adalah hal yang strategis dilakukan dengan jalan pembentukan koperasi nelayan bagi para nelayan dan kaum perempuan pesisir agar kemandirian nelayan itu dapat terwujud.

Dialog ini juga dihadiri oleh perwakilan dinas koperasi Mamuju Tengah yang diwakili oleh Lukman selaku kepala bidang koperasi Dinas Penanaman Modal Perisinan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM. Dalam materinya ia menyampaikan bahwa selain koperasi nelayan dan kaum perempuan pesisir juga dapat membentuk kelompok usaha kecil menengah untuk meningkatkan produksi nelayan.

(*/Anhar)

Bagikan

Comment