Katinting.com – April 1938, G. Nooteboom berkunjung ke Mandar. Hasil kunjungannya dituangkan ke dalam tulisan, “Vaartuigen van Mandar” (Perahu Mandar).
Ada bagian tulisan Nooteboom yang bisa menjadi tanda kemunculan perahu sandeq (dalam tulisan disebut “sande”).
Berikut terjemahan kutipannya:
Di masa sekarang ada perahu jenis baru, tali temalinya berbeda dan tiang layar lebih panjang, yang sedikit ditekuk ke belakang di bagian atas. Pemilik beberapa perahu ini mengatakan kepada saya bahwa model itu mereka tiru dari kapal pesiar yang mereka lihat di Makassar.
Tiang layar yang sederhana dan mudah ditangani sangat menarik; ia menawarkan kelebihan dibandingkan layar tanjaq. Adopsi tersebut, bagaimanapun, telah mengharuskan perubahan lain dalam beberapa bagian perahu.
Cadik ditempatkan lebih ke haluan lambung perahu, dibandingkan dengan perahu dengan layar tanjaq. Pakur dengan model tiang layar demikian disebut sande.
Tak lama setelah saya kembali dari Mandar, sebuah sande tiba di Sungai Pangkadjene. Perahu kecil ini dibeli dari Mandar oleh seorang saudagar dari Pulau Kulambing, bernama Hadji Ambotang, untuk dipakai menuju daratan.
Catatan di ataslah yg menjadi patokan bahwa jenis perahu sandeq baru muncul pada tahun 30-an. Jenis ini tidak pernah disebut dan ada dokumentasi fotonya sebelum tahun itu.
Sumber : Muhammad Ridwan Alimuddin
Comments are closed.