

Katinting.com, Mamuju – Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran dengan nilai yang cukup fantastis khusus bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah pedesaan. Alasannya, desa merupakan ujung tombak pembangunan di sebuah wilayah Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, hingga skala nasional sekalipun.
Gelontoran dana dalam jumlah besar tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM para aparatur desa. Hal itu tak lepas dari kesiapan para aparatur desa dalam mengelola anggaran yang dimaksud, ungkap Muh. Yusuf, Dewan Pembina Pemuda Lumbung Aspirasi Rakyat (LIRA) Sulawesi Barat
Ia meminta, para aparatur desa harus pantas diri untuk mengelola anggaran tersebut. “Yang paling penting itu, bagaimana para aparatur desa terus memperbaiki kapasitas meraka dalam mengelola anggaran. Bahaya kalau misalnya para aparatur desa itu mengelola anggaran dengan cara yang tidak benar,” sebut Yusuf yang juga dosen di Fakultas Hukum disalah satu universitas di Mamuju.
Persiapan yang dimaksud, menurut Yusuf diantaranya, bagaimana para aparatur desa tersebut membuat perencanaan yang baik soal bagaimana penggunaan anggaran itu. Bagaimana tekhnis pengelolaannya, serta model pengawasan penggunaan anggaran.
“Itu semua harus sudah siap. Jika tidak, bisa bahaya. Jangan sampai aparatur desa terbelit kasus hukum hanya karena tidak profesional mempertanggungjawabkan anggaran yang dimaksud. Di sisi ini, aparatur desa harus memiliki kemampuan yang jauh lebih baik,” sambungnya Yusuf yang juga Sekretaris di LBH Mandar Yustisi.
Ia juga meminta keterlibatan banyak pihak untuk terus memantau sekaligus mengawasi penggunaan anggaran desa itu.
“Publik juga harus terlibat langsung. Setidaknya membantu para aparatur desa dalam mengelola anggaran yang dimaksud. Paling tidak, bagaimana mengawasi penggunaan anggaran itu,” tutup Muh Yusuf. (*/Anhar Toribaras)

