Mamasa, Katinting.com -Dr. H. Suhardi Duka menyerahkan bantuan 2 paket Bioflok masing-masing senilai Rp. 177.158.725 kepada Kelompok Lenong Satu dan Kelompok Anugrah, dan 1 paket mesin dan bahan baku pakan ikan kepada kelompok pembudidaya ikan Empang.
Bantuan diserahkan disela kegiatan Temu Lapangan / Desiminasi Budidaya Ikan Air Tawar yang dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya di Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Selasa, 19 Juli 2022.
Anggota Komisi IV DPR RI, Dapil Sulbar yang akrab disapa SDK (Suhardi Duka) ini berharap bantuan yang diberikan bisa meningkatkan kesejahteraan kelompok penerima dan Bioflok menjadi percontohan untuk dikembangkan.
“Kita berikan bantuan 2 paket Bioflok agar bisa menjadi percontohan, bahkan ini bisa menjadi area wisata. Bantuan di Mamasa ini ada 1 miliar lebih pada tahun ini, ada KBR dan Uppo. Semoga bisa dikembangkan,” kata SDK.
Bantuan ini saya berikan sebagai ucapan terima kasih saya, semoga kedepan kita tetap bersinergi. Sambung kata SDK, saya hadir melayani konstituen bagian tanggung jawab sebagai anggota DPR RI. Saya pun memilih komisi IV berhubungan dengan pertanian dan perikanan karena ingin lebih dekat dengan masyarakat saya yang mayoritas petani dan nelayan, semoga membawa manfaat bagi rakyat Sulbar, khususnya di Mamasa.
Kades Lambanan, Sarlis Pontiku pada sambutannya berharap Suhardi Duka juga dapat membantu mengeluarkan warga dari status kawasan hutan sebab di Dusun Lombonan ada 35 kepala keluarga yang tinggal berkebun kopi, kopinya juara 1 di Turki. Sebab warga ada sebelum pemekaran desa.
Kita warga Desa Lambanan mengucapkan terima kasih atas dukungan pak Suhardi Duka untuk Bioflok, semoga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. “Ini bukti komitmen pak Suhardi Duka sebagai DPR RI”.
Kepala Dinas Perikanan Mamasa, Rezin juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Suhardi Duka, karena ini pertama kali ada temu lapangan antara anggota DPR RI dan warga, biasanya penyuluh dengan dinas.
Ia pun berharap yang menerima bantuan mengingat asal bantuannya. “Mamasa memiliki potensi perikanan yg besar, sumber air yg melimpah dan lokasi banyak tersedia. 20.000 Ha bisa dikembangkan potensi perikanan 7.000 sudah dikelolah, sisa 13.000 yang belum,” jelas Rezin.
Ia juga mengeluhkan jumlah penyuluhan, dari 17 kecamatan dan 180 lebih desa hanya ada 10 penyuluh.
Kesempatan yang sama, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu, Carlos Sirait, menyampaikan bahwa potensi perikanan di Kabupaten Mamasa sangat bagus. Ia melihat langsung dan bisa menjdi pengekspor bukan pengimpor.
“Disini banyak bibit ikan impor, padahal harus menjadi sumber perikanan yang besar, menjadi pegimpor,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, bantuan masuk karena kordinasi dan komunikasi yang terbangun baik dengan Suhardi Duka. Semoga bermanfaat untuk warga atas perjuangan pak Suhardi Duka,” kata Carlos.
(Anhar)