Mamuju, Katinting.com – Sejumlah warga di Dusun Galung Kecamatan Kalukku Barat, Kabupaten Mamuju , Sulawesi Barat , diserang penyakit penyakit gatal-gatal yang sudah tejadi hampir dua bulan.
Menurut Yusuf salah satu warga Galung, gatal-gatal ditandai dengan munculnya bintik merah pada badan, yang menyerang hampir sekira 50 KK mulai dari orang dewasa sampai akan anak.
Awalya penyakit muncul dibeberapa bagian kulit bintik-bintik warna merah disertai gatal gatal. Setelah beberapa hari mulai menyebar diseluruh tubuh. Akibat kejadian tersebut aktifitas warga, seperti bertani terganggu .
Ia pun menuturkan warga hanya mengandalkan obat yang ada dipasaran mulai harga 15.000-25.000 namun tetap tidak ada perubahan.
“Ini terjadi sudah kurang lebih 2 bulan. Kisaran 100 orang lebih warga mengalami dan masih banyak di dusun lain. Kami berharap dinas kesehatan melakukan pengobatan secara massal,” ucap Yusuf kepada Katinting.com, Rabu, 23 Maret 2022 kemarin.
Warga lain, Amir Jutama, mengatakan ia mengalami gatal-gatal mulai dari kaki sampai wajah . Sehingga terganggu, utamanya pada saat menjelang tidur.
Segala upaya, sudah dilakukan mulai dari memeriksakan penyakitnya Puskesmas dan berobat tradisional namun tidak kunjung sembuh.
“Kemarin, saya sudah ke Puskesmas, tapi masih begini tidak ada hasilnya” kata. Rabu, 23 Maret 2022.
Warga berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, melakukan pemeriksaan kepada mereka, agar penyakit yang diderita segera hilang .
“Kami sangat mengharapkan perhatian pemerintah, setidaknya dokter kulit diarahkan kesini,” harapnya Amir.
Sementara itu Kepala Puskesdes Kalukku Barat, Muna, S.Kep menyampaikan upaya yang dilakukan terlebih dahulu melakukan pendataan.
“Kita sudah melakukan pendataan, kita kumpulkan ada beberapa warga sekira 20 lebih. Kami sudah himbau kepada semua kader untuk mendata, kalau rampung data pasien yang mengalami gatal Insha Allah akan kita laporkan ke Puskesmas, dan Puskesmas yang laporkan ke Dinkes, mudah-mudahan dokter bisa langsung turun menangani gejala ini,” ucap Muna. Kamis, 24 Maret 2022.
Ia pun belum tau persis penyebab penyakit yang dialam warga, dan hanya melakukan pendataan, imbuhnya.
(Advetorial)