Akses masuk kawasan wisata pantai Tapal Desa, di Kacamatan Topoyo, Mamuju Tengah, Prov Sulawesi Barat. (dok Fhatur Anjasmara)
banner 728x90

Laporan : Fhatur Anjasmara

Sebagai daerah yang batas baratnya, berada di bentang pantai selat Makassar, maka Bumi Lalla Tassisara’ tentulah kemudian punya banyak spot wisata pantai yang layak menjadi tujuan berwisata bersama keluarga.

Sebutlah kemudian salah satunya adalah spot wisata pantai Batu Meanak (BtM) di Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, namun tidak ada yang menyangka kemudian jika ada spot yang lebih menarik dan cukup teduh untuk menikmati suasana pantai Mamuju Tengah, dan spot wisata ini, tepat berada di tapal batas antara dua desa, yakni DesaTumbu dengan Desa Budong budong.

Adalah Sabtu (15/04) laman ini berada di sana, dan menyaksikan serta merasakan langsung suasana yang luar biasa nyamannya, terlebih kemudian dalam suasana menahan lapar dan dahaga, karena spotnya di penuhi oleh tumbuhan pantai yang cukup rimbun, sehingga hingga terbenam pun matahari, kita tidak akan merasakan terpaan sinar matahari langsung.

Dari pemilik warung yang berada di wilayah tersebut, mengungkapkan kalau tempat tersebut di buka sejak satu tahun terakhir, karena belum terpublikasi dengan baik, sehingga belum seberapa penkmat spot wisata pantai yang menjadikan tempat ini, menjadi tujuan wisata, karena masyarakat masih kental dengan BtM yang ada di sebelah.

“Meskipun kemudian, jika malam tiba, sudah ada juga yang menghabiskan waktu di tempat ini, hingga larut malam, menikmati makanan hingga minuman yang mereka pesan pada kami” ungkap pemilik warung.

Laman ini kemudian, mencoba menebar pandang pada area spot, dan sungguh luar biasa suasananya, sebab di sekitar spot bertebaran tumbuh pohon kayu yang cukup rimbun dan rindang, sehingga makin membuat nyaman para pelancong yang bertandang ke sana, bahkan untuk pelancong yang ingin menikmati tidur di suasana pantai dan tak ingin terganggu terpaan sinar matahari langsung, maka di tempat ini cukup tepat, karena ada banyak dahan pohon yang bisa tempat untuk menggantun hammock atau terpal gantung untuk lelap.

Nasran salah seorang pemilik warung makan di Wisata Pantai Tapal Desa ini, yang kemudian di percayakan oleh rekan rekannya, untuk menjadi komunikator, menceritakan bahwa lahan yang olehnya dan rekan rekannya tempati tersebut, memang bukan lahan tak bertuan, namun karena tidak di kelola oleh pemiliknya, maka Ia bersama rekannya, mengontrak lahan tersebut untuk mereka garap dan kelola dengan membayar kontribusi bulanan kepada pemilik lahan.

“Kami ada setoran bulanan kepada pemilik lahan” sebut Nasran kepada laman ini.

Namun setoran itu tidaklah memberatkan mereka, sebab mereka mendapatkan juga hasil di sana sejak mereka mengelola tempat tersebut, sehingga meskipun sampai saat ini pemerintah desa belum pernah bertandang ke Wisata Pantai Tapal Batas Desa, tentu tidak masalah, karena dengan memanfaatkan sumber daya di sekitarnya, mereka mampu membenahi dan menawarkan suasana yang di cari oleh pelancong yang suka ke pantai.

“Namun kalau ada keinginan pemerintah desa maupun kabupaten, membantu kami di sini yan sedang mengelola, kami juga terima” sebut Nasran.

Dan hingga pukul 15.30 laman ini berada ditempat tersebut sejak tiba pukul 09.30, penulis tak merasakan kegerahan sekalipun, sementara dalam suasana lagi terik teriknya matahari Sabtu kemarin. Karena spot wisata pantai Tapal Batas ini memang di sekitarnya bertumbuh pohon rindang dan rimbun, sehingga meskipun matahari cukup terik, rasa teduh malah memberikan kenyamanan bagi laman ini untuk berlama lama di sana.

Akan tetapi karena tamu penulis dari laman ini, yakni rombongan branch manager KCP Mandiri bersama beberapa orang kariawannya, juga sudah mohon pamit untuk pulang, maka penulis pun juga mengemas pulang, sebab kebetulan penulis tidak merencanakan untuk persiapan buka puasa di sana, meskipun kemudian itu bisa di lakukan, karena di sana, juga sudah ada beragam menu buat berbuka puasa dapat di siapkan oleh pengelola jika di pesan.

Sehingga kepada pengelola, penulis berpamitan, dan berharap di lain waktu kembali lagi ketempat itu, dengan perlengkapan layaknya pelancong pantai, sehingga pengelola pun juga berharap penulis dapat kembali berkali kali bersama rekan rekannya ke spot wisata pantai Tapal Desa dan mungkin penulis mengagendakan untuk menikmati suasana sunset dan malam hingga pagi di sana. (**)

Bagikan