Jalaluddin saat ditenangkan pegawai Dikbudpora Matra
Jalaluddin saat ditenangkan pegawai Dikbudpora Matra
banner 728x90

Katinting.com, Pasangkayu – tidak terima tuduhan menilap dana bantuan siswa miskin (BSM), Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Pasangkayu, Jalaluddin naik pitam, ia emosi mendatangi kantor Dikbudpora Mamuju Utara (Matra) dan bersitegang dengan sekertaris Dinas. (11/1).

Dugaan tersebut terungkap saat rapat internal di dinas pendidikan kebudayaan pemuda dan olahrag (Dikbudpora) Matra beberapa waktu yang lalu.

Bahkan Jalaluddin, sempat menggebrak meja Rustam Sekertaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Matra, sehingga menimbulkan kegaduhan yang menarik perhatian sejumlah pegawai dikantor tersebut.

” Panggil semua pegawai itu kesini, biar semua tau kejadian sebenarnya, karena sekarang saya merasa difitnah, dengan tuduhan yang saya tidak pernah lakukan. Seharusnya pihak dinas jangan menghembuskan isu ini dulu sebelum tau siapa pelapornya,” kata Jalaluddin, dengan nada tinggi.

Sementara sejumlah pegawai berusaha meredam emosi Jalaluddin, ia berupaya mengklarifikasi terkait penyaluran dana BSM tersebut.

“Saya sama sekali tidak melakukan apa yang di isukan kepada saya, dan bagaimana mungkin saya mau melakukan pungutan terhadap dana BSM tersebut, sampai sekarang saja belum cair. Kemudian proses pencairannyapun dilakukan langsung oleh orang tua siswa. Inilah sehingga saya merasa betul- betul difitnah, merasa tidak enak karena sudah tersebar di Dikbudpora bahwa saya melakukan pemotongan terhadap BSM,” klarifikasinya.

Sementara itu, usai bersitegang Rustam mewakili Dikbudpora Matra menyampaikan permohonan maafnya kepada Jalaluddin atas tersebarnya isu tersebut. Rustam mengakui bahwa timbulnya isu itu didasari pada laporan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

“Jadi sebenarnya terkait isu ini, pak Kadis sudah memerintahkan agar pak Jalaluddin dipanggil guna dimintai klarifikasi, namun belum sempat itu kami lakukan pak Jalaluddin sudah datang marah-marah,” ujar Rustam.

Kendati telah memohon maaf, Rustam menyampaikan bahwa pihak Dikbudpora Matra tetap akan melakukan investigasi guna menggali sejauh mana kebenaran dari isu tersbut. (Joni)

Bagikan