Katinting.com, Mamuju – Salah satu tokoh pemuda dirantau, putra Sulawesi Barat (Sulbar), Hasanuddin Mas’ud berkeinginan untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Sulbar, ia pun melakukan sosialisasi dan ramah tamah dengan sejumlah tokoh masyarakat Sulbar di salah satu hotel di Mamuju. Sabtu malam kemarin. (13/4)
Turut hadir ratusan undangan dari masing-masing kabupaten se Sulbar, serta beberapa perwakilan dari partai, yakni PDIP, Demokrat, Golkar, Gerindra, PAN, PDIP, PKS, Nasden, PKB, Hanura dan PKPI.
Pada kesempatan ini Said Saggaf mantan Bupati Mamasa menuturkan secara pribadi sepenuhnya mendukung H .Hasanuddin Mas’ud maju sebagai calon gubernur Sulbar periode 217-2020. Senada itu, tokoh masyarakat Polewali Mandar Waris Hasan juga mengatakan dukungannya. Sedangkan Andi Maksum Dai menyarankan Hasanuddin untuk berpasangan dengan seorang birokrat, ahli pemerintahan.
Hasanuddin Mas’ud dalam biografinya adalah putra kelahiran Malunda, Majene 1 Agustus 1975, kakak tertua dari 8 bersaudara, diantaranya Hj. Saharia Mas’ud yang kini menjabat anggota DPRD Sulbar dan Rahmat Mas’ud wakil walikota Balikpapan.
Hasanuddin merupakan orang sukses memimpin sejumlah perusahaan besar di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) yang bergerak dibidang minyak bumi dan pelayaran, bertekad pulang kampung dan mencalonkan Gubernur dengan visi “Mewujudkan pertumbuhan ekonomi riil masyarakat Sulbar yang mandiri, berdaulat dan sejahtera pada tahun 2017-2022.”
Dalam penyampaiannya, Hasanuddin prihatin dengan kondisi Sulbar sejak terbentuk, cukup 12 tahun menganggap Indek Pembangunan Manusia (IPM) nya masih rendah (62,24%) urutan kedua dari terakhir satu tingkat diatas Papua serta angka kemiskinannya relatif masih tinggi diatas 190.000 jiwa. Untuk itu salah satu misinya adalah mewujudkan masyarakat maju dan sejahtera melalui peningkatan kualitas IPM diatas 70%.
Kekayaan alam Sulbar sangat melimpah dan mampu mensejahterakan seluruh masyarakat. Untuk mencapai itu mesti dikelolah secara mandiri dan diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat Sulbar, bukan untuk segelintir orang saja. Sambung ia menuturkan, akselerasi pembangunan mesti dilakukan dengan perbaikan infrastruktur serta menciptakan pemerintahan yang melayani bukan dilayani dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Semua itu bisa terwujud jika pemimpin daerah bersungguh-sungguh bekerja untuk seluruh rakyat Sulbar, bukan dirinya sendiri. (AR)