Proses pengerukan sungai, akibat mulut pompa hisap sudah tak berada didalam air. (dok Ist)
banner 728x90

Mamuju Tengah, Katinting.com – Salah satu pelayanan dasar yang menjadi perhatian pemerintah sejak Mamuju Tengah dimekarkan menjadi sebuah daerah otonom, adalah pelayanan pemenuhan air bersih kepada masyarakat.

Untuk itu diawal terbentuknya pemerintahan di Mamuju Tengah 10 tahun yang lalu, salah satu sub organisasi perangkat daerah yang segera dibentuk adalah UPTD Air Bersih Mamuju Tengah melekat di bawah OPD PUPR. Infrastruktur pengelolaan air bersih segera digenjot, hingga akhirnya dari tahun ketahun semakin menjangkau lebih luas pelanggan, karena kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih, sehingga permintaan menjadi pelanggan UPTD Air Bersih pun juga makin meningkat.

Hanya saja kemudian, ditengah pengelolaan air bersih ini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tidak dibarengi dengan perencanaan matang atau grand design menghadapi kondisi tertentu, yang dapat memicu terjadinya penurunan potensi air baku, sehingga mengakibatkan pelayanan air bersih mulai dirasakan masyarakat pelanggan UPTD Air Bersih makin tidak maksimal.

“Saya kira ini karena tidak adanya grand design pengelola di UPTD Air Bersih, bagaimana menjaga pemenuhan potensi air baku, pada kondisi kondisi kritis, misalnya menghadapi fenomena badai El Nino, seperti yang kita rasakan saat ini” ungkap Ma’ruf salah seorang user air bersih di Mamuju Tengah kepada laman ini.

Saat ini, sejak fenomena badai El Nino mulai terasa, memicu kemarau, tentu menimbulkan dampak makin berkurangnya potensi air baku yang dikelola oleh UPTD Air Bersih, akibatnya pasokan air yang dialirkan ke pelanggan pasti mengalami penurunan debit yang cukup maksimal.

“Dan itu sangat terasa bagi kami sebagai konsumen air bersih di UPTD Air Bersih Mamuju Tengah, malah saat ini lebih sering tak mengalir daripada mengalir, kami hanya mendapatkan informasi dari petugas bahwa air yang mau dialirkan kurang, jadi mengalirnya juga jarang” beber Ma’ruf.

Katanya, alasan yang disampaikan oleh petugas, sesungguhnya membuktikan kalau UPTD Air Bersih ini tak punya grand design yang matang, dalam penyediaan air bersih secara maksimal kepada masyarakat.

“Sebab mestinya menghadapi badai El Nino ini, pelayanan tak bisa terganggu, karena dari awal harusnya UPTD Air Bersih sudah punya perencanaan penyiapan cadangan potensi air baku yang akan mereka kelola, saat badai El Nino benar benar berdampak pada sumber air baku” kata Ma’ruf.

Sementara itu Kepala UPTD Mamuju Tengah M Rudi Yamin yang dihubungi laman ini, sejak Senin (14/08) hingga berita ini naik tayang, belum memberikan respon, nomor WA miliknya tidak sedang dalam kondisi dapat menerima pesan, sehingga laman ini tak mendapatkan konfirmasi dari UPTD Air Bersih. (Fhatur Anjasmara)

Bagikan

Comments are closed.