Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi menyalurkan bantuan di salah satu posko pengungsi di kota Mamuju, Minggu (17/1). (Dok. Istimewa)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Gempa bumi 6,2 magnitudo yang terjadi Jumat 15 Januari 2021 sekira pukul 02.28 WITA dini hari meluluhlantakkan sebagian besar kota Mamuju serta beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Majene. Musibah tersebut bikin puluhan orang meregang nyawa.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (17/1) Pukul 14.00 WIB mencatat, jumlah korban meninggal akbiat gempa tkini mencapai 73 orang. 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.

Ribuan jiwa lainnya hingga kini masih bertahan di beberapa titik pengungsian yang ada. Di tengah keterbatasan, para pengungsi itu mesti bertahan.

Melihat kondisi tersebut, Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi berharap adanya koordinasi yang tepat dalam hal penyaluran bantuan yang saat ini terus berdatangan.

Hal itu menjadi penting agar tak ada pos pengungsi yang luput dari penyaluran bantuan.

“Sekarang yang paling dibutuhkan adalah perlengkapan bayi. Popok, susu formula, serta kebutuhan bayi lainnya. Termasuk obat-obatan,” tutur Suraidah di sela-sela aktivitasnya menyalurkan bantuan kepada para pengungsi di salah satu posko pengungsi di kota Mamuju, Minggu (17/1).

Dia meminta kepada seluruh komponen masyarakat untuk saling menguatkan, saling bahu membahu di tengah serba keterbatasan di masa darurat seperti sekarang ini. Dengan begitu, beban yang dirasakan para korban dapat diringankan bersama.

“Mamuju harus kuat. Bencana memang telah meluluh lantakkan kota ini. Tapi dengan bencana ini pula, kita semua harus membuktikan bahwa kita bisa melewatinya dengan saling membantu satu dengan lainnya,” pungkas Suraidah Suhardi.

(ADV/Naf/Zul)

Bagikan