banner 728x90
Muhammad Asri Anas. (Ist.)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Pembahasan ‘unicorn‘ kini tiba-tiba menjadi ramai diperbincangkan di media sosial pasca debat calon presiden tahap kedua.

Sebagian masyarakat pun bertanya- ranya mengapa unicorn itu penting diperdebatkan para capres dan apa manfaatnya bagi Indonesia.

Anggota DPD MPR RI Asri Anas yang dimintai keterangannya menjelaskan bahwa Unicorn ini merupakan aset masa depan Indonesia. Dunia tengah memasuki revolusi industri 4.0 dan Indonesia harus mengarah ke era digital ini jika tidak ingin tertinggal lagi.

Unicorn sendiri kata Asri, gelar yang diberikan pada perusahaan rintisan digital atau startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari $1 miliar atau Rp. 14 triliun.

“Valuasi disini ialah nilai atau harga jual dari suatu perusahaan start up. Perbandingan misalnya nilai jual perusahaan Gojek itu sekarang 10 kali lipat dibandingkan Garuda Indonesia yang hanya Rp 6 triliun, valuasi Gojek sudah mencapai Rp 75 triliun,” jelas Asri yang selama ini dikenal fokus pengembangan teknologi untuk anak muda.

Butuh Wadah Pendidikan Start Up

Menurut dia pertumbuhan unicorn di Indonesia bisa lebih besar dan cepat, sebab memiliki anak-anak muda yang kreatif. Namun, para anak muda Indonesia harus dibuatkan akademi atau jurusan perusahaan digital di kampus-kampus.

“Lembaga pendidikan ini tidak saja mengajarkan apa itu start up tapi mementori mahasiswa yang punya ide untuk membuat perusahaan digital,” kata dia.

Asri yang merupakan senator asal Sulawesi Barat ini yakin bahwa anak muda Indonesia bisa menyaingi Amerika Serikat, India dan China jika ekosistemnya dibangun segera.

“Saya sudah keliling hampir 50 kampus di Indonesia dan anak-anak muda kita gak kalah cerdas dengan mereka di Silicon Valley atau di China. Anak-anak kita termasuk di Sulawesi Barat juga bisa, jika ekosistemnya misal kampus bidang start-up itu ditumbuhkan,” kata senator termuda ini.

Senator terbaik 2017 ini pun berharap pemerintah tidak berhenti mencarikan wadah serta pendanaan bagi start up potensial jika ada yang akan tumbuh bahkan ketika masih berupa ide menarik di bidang teknologi digital.

Hingga saat ini lanjut Asri ada empat startup asal Indonesia yang telah berstaus unicorn. Pertama, Tokopedia dengan valuasi Rp 98 triliun. Kedua, Go-jek dengan valuasi sekitar Rp 75 triliun. Ketiga, Traveloka dengan valuasi  Rp 28 triliun dan keempat, Bukalapak dengan valuasi Rp 14 triliun.

(Rls/Anhar)

Bagikan

Comment