

Mamuju, Katinting.com – Tindakan represif anggota Polisi Polres Mamuju yang hendak membubarkan unjukrasa sangat disesalkan oleh Pimpinan Kota FPPI Mamuju dan berharap pimpinannya memberi sanksi yang memberi efek jera.
BACA JUGA : FPPI Mamuju Serukan Tolak Kedatangan IMF di Indonesia
Kami sangat menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan polisi, kami berharap ada sanksi tegas. Sebab dalam sejarah perjuangan kami, silahkan dijajaki dan dicek, tidak pernah ada bergesekan dengan aparat dan kami sangat menghargai hak publik.
“Sangat menyayangkan tindakan aparat kepolisian terhadap massa aksi kami sebab tanpa dibubarkan kami akan tetap bubar karena kami adalah massa yang terdidik dan terorganisir, kader FPPI telah melalui proses kaderisasi manajemen aksi dan advokasi. Kalau dengan alasan mengganggu kelancaran lalu lintas jalan itu sama sekali tidak, karena kami hanya menggunakan separuh jalan,” jelas Suyuti, pimpinan kota FPPI Mamuju.
Sambung Suyuti, aksi yang kami lakukan adalah menolak kedatangan IMF bukan hendak berhadap-hadapan dengan aparat keamanan, karena kami percaya bahwa menjaga keutuhan NKRI adalah milik semua warga Negara Indonesia.
Polisi ditugaskan untuk mengayomi, melayani dan melindungi masyarakat. Mahasiswa dan pemuda mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai penyambung lidah rakyat dan fungsi sebagai mahasiswa sebagai pemegang idealisme yang melakukan pengabdian terhadap Negara dengan melakuan pendidikan kritis terhadap seluruh kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat.
BACA JUGA : Unjukrasa FPPI Mamuju, Oknum Polisi Anarkis
“Kami ingin situasi sosial hari ini melahirkan kebijakan dari proses politik yang sehat, bukan masyarakat dicekoki situasi politik yang tidak berorientasi pada kepentingan masyarakat umum, apa yang kami lakukan adalah mendidik rakyat, memperjuangkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia”.
Terkait soal kekerasan yang di alami oleh kader kami di lokasi demo, kami hanya berharap kepada kepolisian agar segera menindak anggotanya yang telah melakukan kekerasan, karena ini sangat merusak citra kepolisian sebagai pengayom, pelayan dan pelindung masyarakat, imbuhnya.

(Anhar)

Comment