Sekprov Sulbar, Ismail Zainuddin saat memberikan sambutan. (Humas)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Kita harapkan setiap desa yang memiliki program unggulan yang dapat menjadi potensi desa yang mampu menjalankan perekokonomian dengan mandiri dan merata, sehingga dapat mensejahterakan rakyat, kata Sekprov Sulbar, Ismail Zainuddin saat membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program MARASA dan OVOP, di Maleo Hotel Mamuju. Kamis (26/7).

Program MARASA dan OVOP sendiri tertuang dalam RPJMD Sulbar 2017-2022. Program Mandar, Cerdas dan Sehat (Merasa) dan One Viillage One Program (Ovop) yang di programkan oleh Pemprov Sulbar dapat meningkatkan kapasitas masyarakat melalui produk unggulan dan mampu merubah status desa dari tertinggal menjadi maju, bahkan mendapatkan status desa mandiri.

Untuk menciptakan produk unggulan, lanjut  Ismail salah satu kendala bagi masyarakat untuk menciptakan produknya ialah tidak memiliki dana, sehingga ia menyarakan agar masyarakat dicarikan investor, atau mengajak masyarakat untuk melakukan pinjaman unag  di bank.

“Untuk melaksanakan program tersebut tidaklah susah, tinggal bagaimana kita mempertemukan  masyarakat dengan investor, atau mengajak masyarakat untuk meminjam uang di bank, itu satu cara untuk mencipakan produk unggulan,” sambungnya.

Kepala BPMD Muh. Jaun mengatakan, program Marasa dan Opov tersebut sebagai upaya untuk menggerakkan Indeks Desa Membangun (IDM)  desa tertinggal dan sangat tertinggal menjadi desa yang berkembang.

Untuk itu, Ia berharap dalam rakor tersebut dapat merangkum semua masukan dan saran dari masing-masing OPD terkait, sehingga lahir persepsi yang sama terhadap program Marasa dan Opov.

“Semua masukan kita akan rumuskan dan kita akan bahas bagaimana membuat program kegiatan multi OPD ini untuk mengintervensi desa sebagai sasaran program desa Marasa dan Opov,” ujar Jaun.

Ketua panitia Ernawati, menyampaikan kondisi status desa di Sulbar berdasarkan data IDM Sulbar pada 2017 yakni sangat tertinggal sebanyak 138 desa, tertinggal sebanyak 294 desa, berkembang 130 desa, mandiri tidak ada dan maju sebanyak lima desa.

Turut hadir pada kegiatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulbar Arifuddin Toppo, Dinas PMD kabupaten se-Sulbar, Bappeda se-Sulbar, OPD terkait serta undangan lainnya.

(ADV. Kominfo Sulbar/Mhy)

Bagikan