Pembukaan workshop Sagusaku di aula Dinas Pendidikan Mamuju. (Foto IST)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Guna memotivasi sejumlah guru untuk bisa menulis, IGI Mamuju menggelar Workshop Satu Guru Satu Buku (SAGUSAKU), Sabtu (8/9).

Workshop yang dilaksanakan Pengurus Daerah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Mamuju ini,juga adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghasilkan tulisan.

Menurut Ketua IGI Mamuju, target kegiatan ini adalah semua peserta mampu menghasilkan buku dan memotivasi guru lain agar terinspirasi melakukan hal yang sama.

Murniani, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju dalam sambutannya mengharapkan agar tiga bulan ke depan, karya peserta workshop Sagusaku sudah terpajang di perpustakaan.

Lebih Murniani berpesan agar kiranya sebagai guru tak berhenti belajar dan tak menunggu uluran tangan pemerintah. “Guru wajib meningkatkan kompetensi dengan atau tanpa bantuan dari pemerintah. Anggaran pendidikan saat ini sangat minim, sehingga kecil kemungkinan pemerintah mampu membiayai pelatihan untuk semua guru”.

Karena itu, guru harus mau berusaha mandiri untuk mengembangkan diri, misalnya dengan mengikuti pelatihan yang diadakan IGI, imbuh Murniani, yang berjanji akan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh IGI.

Dalam sambutannya, Ketua IGI Wilayah Sulawesi Barat, Hilman Paturusi mengatakan, bahwa selama ini, meskipun tidak massif, namun IGI secara berkesinambungan tetap melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi diri.

Hilman Paturusi berharap, semoga pelaksaaan workshop kali ini mampu membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Adapun pemateri pada kegiatan tersebut yakni, Mira Pasolong, Coach Nasional Sagusaku IGI.

Kegiatan yang selayaknya dilaksanakan dua hari, dimaksimalkan sehari hingga malam pukul tujuh lewat, dengan total pelaksanaan kegiatan tatap muka selama delapan jam.

Workshop yang berlangsung di aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju ini diikuti 21 peserta dari berbagai jenjang pendidikan dan beragam jurusan. Dimana jumlah peserta perempuan 17 orang dan 4 orang laki-laki yang merupakan pengurus IGI.

Workshop dibagi dalam tiga sesi, yakni sesi motivasi, teori dan praktek dengan jam praktek 60%. Pada sesi praktek, semua peserta diminta menulis artikel bertema pendidikan. Artikel ini kemudian akan dibuat buku antologi karya peserta Sagusaku Mamuju.

Dalam jangka waktu 120 menit, lima peserta berhasil menuntaskan artikelnya dan langsung dikirim ke pemateri. Sedangkan peserta yang belum menyelesaikan tugasnya, diberikan waktu hingga hari Selasa tanggal 11 September 2018.

Tugas lain pada sesi ketiga yang harus diselesaikan oleh peserta adalah membuat judul dan outline untuk buku solo mereka masing-masing. Sama dengan penulisan artikel, peramuan judul dan outline ini juga wajib dikumpul hari Selasa. Selanjutnya, sebagaimana biasanya, peserta akan didampingi dan dibimbing untuk menyelesaikan bukunya selama tiga bulan. Bimbingan dilaksanakn secara online di group Whatsapp yang dibuat oleh panitia.

Meski banyak yang belum menyelesaikan tugas menulisnya, pertemuan tersebut dianggap cukup l menjadi amunisi untuk mulai menulis dan tak lagi menunda. Bukankah sebagai suatu keterampilan, maka untuk mahir menulis, maka kita harus menulis.

Foto bersama peserta dan pemateri workshop SAGUSAKU. (Foto IST)

(Rls/Anhar)

Bagikan