Rizal Hatta, Kades Pangiang saat pemaparan profil dan potensi desa di hadapan tim penilai dinas PMD Pasangkayu
Rizal Hatta, Kades Pangiang saat pemaparan profil dan potensi desa di hadapan tim penilai dinas PMD Pasangkayu
banner 728x90

Pasangkayu, Katinting.com – Lomba desa tingkat kabupaten Pasangkayu tahun 2021 menyisakan tiga dari lima desa kontestan, yakni Pangiang, Lariang dan Gunung Sari.

Barlangusng di ruang pola kantor dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pasangkayu, Sulawesi Barat, Kamis, 11 November 2021 tiga desa telah memaparkan profil dan seluruh potensi desa masing-masing.

Juara pertama nantinya akan diumumkan dan selanjutnya persiapan mengikuti lomba desa tingkat provinsi. Itu disampaikan kadis PMD Pasangkayu, M. Ikbal usai kegiatan.

Lanjut dia, ada sejumlah kriteria sebagai penilaian pada lomba ini, antara lain visi-misi, sosial budaya, ekonomi juga penguasaan materi serta lainnya.

“Desa dengan nilai tertinggi akan dikirim ke lomba provinsi setelah dilaporkan kepada bupati. Dan, nantinya akan diberikan dana pembinaan tahun depan,” Ikbal.

Foto bersama seusai pemaparan

Kepala desa Pangiang, Rizal Hatta mengaku sedikit persiapan menjelang ekspose. Meski begitu, ia tetap mampu melewati cukup baik.

Kepada panitia lomba, ia memaparkan singkat desa Pangiang. Pangiang berasal jenis ayam Kangiang (bulu terbalik).

Lambat laun, kata itu mengalami perubahan bahasa yang pas dengan lidah suku yang mendiami wilayah tersebut. Dulunya merupakan sebuah dusun dari desa Bambalamotu tahun 1960.

“Pangiang dulunya merupakan sebuah dusun dari desa Bambalamotu tahun 1960. Desa Pangiang adalah salah satu desa tertua kedua setelah Bambamotu,” papar Rizal.

Namun, berdasarkan cerita warga terdahulu yang mendiami yang kala itu masih dinamakan kampung, Pangiang sudah ada sebelum kemerdekaan RI.

Letak geografis yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar, tak salah jika masyarakat desa Pangiang banyak menggantungkan hidup dari laut selain pertanian.

Di desa ini terdapat irigasi yang bisa mengairi sekira 120 hektar milik masyarakat. Dan ini merupakan salah satu terluas di kabupaten Pasangkayu yang masih produktif sejak desa itu ada.

Arham Bustaman

Bagikan