Jonathan Farrel Gosal berhasil meraih posisi Runner up di ajang Polytron Superliga Junior 2023 yang digelar di GOR Djarum, Magelang.
banner 728x90
banner 728x90

Magelang, Katinting.com – Atlet bulutangkis asal Polewali Mandar (Polman), Sulbar, Jonathan Farrel Gosal berhasil meraih posisi Runner up di ajang Polytron Superliga Junior 2023.

Ajang kejuaraan bulutangkis beregu bergengsi untuk atlet junior ini diikuti oleh ratusan atlet muda dari berbagai negara di Asia, termasuk Malaysia, Chinese Taipei, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Hong Kong China. Dan salah satunya putra asal Polman, Sulawesi Barat, yang berhasil menyabet posisi runner up pada ganda putera U-19.

Jonathan Farrel Gosal yang berpasangan dengan Adrian Pratama serta membawa PB Jaya Raya menjadi juara kedua setelah tak mampu menumbangkan pasangan PB Djarum, Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan pada laga final di GOR Djarum, Magelang, Minggu, (14/5/23).

Remaja yang berasal dari Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman,Sulbar ini merupakan anak Sulung dari tiga bersaudara pasangan Herry Gosal dan Jenny Hamwar. Pria yang lahir pada 21 Januari 2005 ini sejak kecil sudah menunjukkan bakat untuk menjadi pemain bulu tangkis ternama.

Demi mewujudkan mimpi menjadi pemain bulu tangkis professional, disertai dukungan dari orang tua dan keluarga, Jojo sapaannya, terbang ke Jakarta hingga akhirnya bergabung dengan salah satu club bulu tangkis ternama di ibu kota, untuk berlatih dan mengasah kemampuannya dalam bermain bulu tangkis agar bisa lebih baik lagi.

Herry mengaku putranya tersebut sempat menyelesaikan pendidikan di SMPN 5 Wonomulyo Polman, dan saat ini sudah duduk dibangku kuliah pada UPJ semester 2, dengan jalur beasiswa jalur prestasi.

“Di usianya yang masih begitu muda, Jojo seakan haus akan pengalaman bertanding, mengantarnya pada sejumlah kompetisi bulu tangkis, baik di dalam maupun di luar negeri, hingga akhirnya sukses mengukir namanya pada sederet prestasi dalam sejumlah ajang bergengsi, capaian paling tinggi di tahun 2019 lalu,” tutur Herry.

Meski demikian ia mengaku dengan torehan prestasi yang diraih anaknya itu tak menjadi alasan untuk mendapat lirikan pemerintah daerah, baik kabupaten ataupun provinsi seperti Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).

“Meski selama ini sudah mengharumkan nama daerah, jangankan untuk pembinaan sertifikat selembar saja belum ada,” keluhnya.

(*)

Bagikan

Comment