Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menyampaikan sambutan dihadapan OPD dan stakeholder di Mamuju Tengah, dalam kunjungan kerjanya di Bumi Lalla Tassisara, Selasa 06 Juni 2023. (dok Fhatur Anjasmara)
banner 728x90
banner 728x90

Mamuju Tengah, Katinting.com – Pj Gubernur Sulawesi Barat Prof Zudan Arif Fakrulloh, pada Selasa (06/06) menyambangi Pemkab Mamuju Tengah, dan langsung menggelar Rapat Kerja bersama di ruang pertemuan terbatas Bupati Kabupaten Mamuju Tengah.

Prof Zudan Arif Fakrulloh tidak datang sendiri, Ia membawa Sekertaris Provinsi, sejumlah Asisten dan sejumlah Kepala OPD. Sementara kehadirannya di sambut oleh Wakil Bupati Mamuju Tengah H Muh Amin Jasa dan Sekertaris Kabupaten Mamuju Tengah Askary Anwar.

Kehadiran Pj Gubernur kedua pasca masa jabatan pasangan Gub dan Wagub Ali Baal Masdar – Enny Anggraeni berakhir, di Mamuju Tengah lebih cepat dari jadwal yang beredar di terima oleh para pengkabar, yakni sedianya 09.00, namun rombongan sudah tiba di kantor Bupati, pukul 08.45.

Setibanya di kantor bupati, Pj Gubenur langsung menggelar rapat kerja dengan Pemkab Mamuju Tengah terkait koordinasi penyelamatan laju inflasi di Mamuju Tengah dan Sulawesi Barat.

Usai Raker, lanjut ke aula utama kantor Bupati Mamuju Tengah, bertemu jajaran pimpinan OPD di Mamuju Tengah, dan sejumlah stakeholder yang sudah menunggu sedari sejam sebelumnya.

Di hadapan OPD se Mamuju Tengah yang hadir dalam pertemuan dan stakeholder, Ia menyampaikan pesan bahwa salah satu terpenting menjadi perhatian bersama saat ini, adalah stunting, dimana Sulbar menjadi salah satu daerah tertinggi stunting secara nasional, sehingga dibutuhkan partisipasi bersama mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten, membicarakan dan mencari solusinya.

“Jadi kita merupakan daerah tertinggi stunting secara nasional, dan ini perlu menjadi perhatian bersama. Nah saya ingin, ini menjadi perhatian bersama kita, terkoordinasi dengan bagus penyelesaiannya” ujar Prof Zudan.

Ia berharap ada solusi kolaborasi dalam penyelesaian kasus stunting di Sulbar yang dimulai dari daerah, dimana setiap ASN di Mamuju Tengah misalnya, menjadi orang tua asuh keluarga terpapar stunting.

“Nah kalau ini bisa dilakukan, saya percaya hanya dalam tempo enam bulan, kita bisa tuntaskan bicara stunting di Sulawesi Barat” sebut Prof Zudan.

Selain masalah stunting, juga masalah kemiskinan extrim dan anak putus sekolah, mesti menjadi perhatian bersama, sehingga kedepan ada baiknya, semua OPD yang punya program penuntasan kemiskinan extrim dan anak putus sekolah ini, setiap minggu menggelar rapat meeting zoom, berkoordinasi apa masalahnya dan apa solusinya.

“Karena kalau komunikasi seperti ini dibangun, maka saya percaya, solusinya akan mudah ketemu, sebab antar pihak ada waktu yang banyak untuk koordinasi” tutup Prof Zudan. (Fhatur Anjasmara)

Bagikan

Comment