
Majene, Katinting.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) unjukrasa di depan kompleks LPMP Majene meminta bertemu dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui dari KPK bertandang di Majene melakukan kunjungan kerja dan rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di aula BPMP, Jumat 1 September 2023.
“Kami ingin menemui pihak KPK dan menunjukkan bahwa begitu banyak polemik kebijakan terkait anggaran yang terjadi di Majene,” tutur Ardian Jendlap dalam orasinya.
Massa aksi kemudian berhasil masuk dalam kompleks LPMP dan hanya ditemui oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Majene lalu melakukan audiensi.
Salah satu point yang disampaikan terkait rencana perapian pedagang kaki lima (PKL) yang berada disekitar lingkungan Lembang, Kabupaten Majene sesuai isi surat teguran yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi, UMKM, perdagangan dan perindustrian Kabupaten Majene.
Irwan, salah satu pengunjukrasa dalam audiensi mengatakan, bahwa PKL yang berada disekitar Lembang adalah pelaku ekonomi yang juga menjadi pemain kunci dalam menggerakkan ekonomi sektor rill Kota Majene.
“Mustinya Dinas terkait paham bahwa PKL yang berada disekitar lingkungan Lembang adalah pemain kunci ekonomi sektor rill, tidak boleh digusur,” ujarnya.
Isi surat tersebut juga terkesan memberikan waktu yang sempit bagi para pedagang, dimana tanggal surat himbauan keluar dan tenggang waktu yang diberikan untuk merapikan toko, hanya beberapa hari.
Sekda Majene mengkonfirmasi surat tersebut pada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Majene via telfon, ia mengatakan terdapat setidaknya enam toko yang akan dirapikan.
“Tidak akan ada penggusuran, hanya perlu dirapikan agar toko pedagang tidak berada tepat diatas saluran air,” ujarnya.
(Exlysia Yuda Pranata)

