
Sulbar, Katinting.com – Setelah serangkaian tahapan panjang, pembahasan kurikulum muatan lokal di Provinsi Sulawesi Barat mencapai puncaknya dengan suksesnya Focus Group Discussion (FGD) tentang buku ajar muatan lokal.
Acara tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan materi pembelajaran yang relevan dan berkualitas bagi siswa di wilayah ini.
Acara FGD yang berlangsung di Hotel Pasifik, Sabtu, 30 Maret 2024, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, perencana ahli muda, kepala sekolah SMA dan SMK, guru, pengawas, serta beberapa penelaah dan penyusun buku ajar.
Kerjasama yang erat antara pemerintah dan lembaga pendidikan, seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) serta Universitas Nasional Sulawesi Barat (UNASMAN), menjadi pilar utama dalam penyusunan buku ajar muatan lokal ini.
“Dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan lembaga pendidikan, kami berhasil merumuskan buku ajar yang tidak hanya mengikuti kurikulum merdeka, tetapi juga memperhatikan capaian pembelajaran yang optimal serta nilai-nilai pancasila yang menjadi landasan pendidikan di Indonesia,” ujar Muhammad Faesal, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya.
Buku ajar yang dirancang secara cermat ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan di Sulawesi Barat secara menyeluruh. Dengan proses penyusunan yang berpatokan pada aturan dan regulasi yang berlaku, buku ajar ini diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi guru dan siswa di wilayah tersebut.
“FGD ini memberikan kesempatan bagi calon pengguna untuk memberikan masukan dan kritik yang konstruktif, sehingga buku ajar yang dihasilkan dapat terus diperbaiki dan disempurnakan,” tambah Hj. Nurhalia, SE., M.Ec, Perencana Ahli Muda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi.
Dengan target untuk mencetak dan mendistribusikan buku ajar dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah dan lembaga pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.
Laporan: Naim Irmayani
Edit: Anhar
