Mamuju Tengah, Katinting.com – Bola panas pasca vidio viral berisi kekerasan aparat polisi dari Polres Mamuju Tengah, yang terjadi di Puncak Salugatta, Mamuju Tengah saat operasi penertiban pelanggar lalulintas, terus menjadi perhatian elemen masyarakar.
Kini datang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Kampus II Unika,Topoyo. Kamis (30/03) pagi tadi mendatangi Mapolres Mamuju Tengah, menyampaikan sikapnya atas kejadian kekerasan yang dialami oleh warga oleh aparat dari Polres Mamuju Tengah.
Meskipun kuantitas pendemo tidak lebih dari 5 orang, namun isu yang mereka usung menjadi perhatian publik Mamuju Tengah, karenanya aktivis PMII menganggap prilaku oknum polisi saat peneriban dengan melakukan kekerasan terhadap warga Mamuju Tengah tak dapat di tolerir.
“Sebab itu, menjadi perhatian kami secara khusus peristiwa pemukulan aparat tersebut, dan menyesalkan prilaku aparatnya” ungkap penanggungjawab aksi saat ditemui usai aksi Hardiansyah.
Atas kejadian tersebut, yang nyata nyata mencoreng institusi kepolisian yang saat ini sedang perbaikan citra, maka aktivis mahasiswa menyuarakan desakan agar ada evaluasi total terhadap Polres Mamuju Tengah, oleh Polda Sulbar.
“Dengan harapan pertama copot Kapolres Mamuju Tengah dan Kasat Lantas Polres Mamuju Tengah, serta pecat oknum polisi yang terlibat pemukulan secara beringas terhadap warga Mamuju Tengah” tegas Hardiansyah.
Baca juga; Terkait Kekerasan Aparat, Dua Pihak Berdamai, Keluarga Terima Dengan Catatan
Terpisah Kapolres Mamuju Tengah AKBP Amry Yudhi kepada wartawan menyampaikan terima kasihnya, karena apa yang di suarakan oleh aktivias mahasiswa dari PMII tersebut, merupakan bentuk perhatian kepada kami.
“Tentu ini dalam rangka pembenahan institusi yang kami pimpin, dan tentu terhadap personil yang terduga melakukan kekerasan dalam operasi penertiban, akan ada upaya pemeriksaan internal di kepolisian” singkat Amry. (Fhatur Anjasmara)
Comments are closed.