Asri Anas bersama peserta turnamen sepakbola yang diadakannya di Sulbar beberapa tahun lalu. (Ist.)
banner 728x90

Jakarta, Katinting.com – Anggota DPD asal Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas menyampaikan rasa syukurnya setelah Timnas Indonesia U-22 juara piala AFF.

Asri yang juga kini aktif mendukung sepakbola nasional, sebagai senator, menyebut materi Timnas U-22 cukup kompetitif untuk meraih emas Sea Games 2019 di Filipina.

“Menurut saya materi Timnas kali ini sudah kompetitif, pelatih Indra Sjafri tinggal menambah striker murni serta pemain sayap bertipe penyerang,” jelas mantan ketua PSSI Sulbar periode 2010-2014 ini.

Ia menambahkan bahwa pemain sayap tipe penyerang sangat dibutuhkan Timnas. Pasalnya serangan dari sayap menjadi keunggulan Garuda Muda selama turnamen AFF U-22.

“Saddil Ramdhani opsi yang pas untuk coach Indra. Sesekali dia bisa didorong menjadi striker tunggal ketika terjadi deadlock di depan,” tambah Asri yang menargetkan satu lapangan sepakbola tiap kecamatan di Sulbar ketika terpilih menjadi anggota DPR RI nanti.

Namun, demi menuju target emas Sea Games Asri mewanti-wanti agar pelatih Indra Sjafri tidak ‘diganggu’ saat menentukan pemain maupun official-nya demi menciptakan tim yang solid.

“Masyarakat dan media harus ikut memantau Timnas U-22 dalam perjalanannya menuju Sea Games bulan Desember. Kita jangan biarkan bagian dari mafia berada di tim ini,” tegasnya.

Kekhawatiran Asri berangkat dari terungkapnya pengaturan skor di liga nasional yang banyak melibatkan mafia dan PSSI di pusat.

Terakhir, PLT ketua PSSI Djoko Driyono menjadi tersangka setelah dianggap terlibat pada kasus pengaturan skor di sepakbola nasional.

Asri yang sebentar lagi bakal menggelar turnamen sepakbola di Sulawesi Barat juga berjanji akan membentuk tim sepakbola Sulbar untuk bersaing di kancah sepakbola nasional.

“Harapan itu terus kita pupuk, saya akan memulainya dari pembinaan usia muda makanya saya rutin gelar turnamen sepakbola. Sarana juga paling penting harus ada. Hasil pengamatan saya dan diskusi dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) satu lapangan di tiap kecamatan jadi solusi bagi anak-anak kita di daerah,” jelas Asri.

(Tim/ADV)

Bagikan