

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”BACAIN DONG”]
Mamuju, Katinting.com – Seorang oknum wartawan yang mengaku dari media lapornews.com dianggap melakukan intimidasi dan mengancam salah seorang ASN Dinas Komunikasi Informatika persandian dan statistik Provinsi Sulawesi Barat.
Kejadian itu berawal ketika oknum yang diketahui bernama Davi Emalda mendatangi ASN berinisial DA di ruangannya, Jumat (22/3) yang mempertanyakan pertemuan Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dengan media, LSM dan mahasiswa yang dilaksanakan di ruang pertemuan lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, sehari sebelumnya. Selasa (21/3), dimana pada waktu itu Humas, sebagai instansi yang memfasilitasi mengundang wartawan, LSM, dan mahasiswa membagikan lembaran daftar hadir untuk diisi sebagai pertanggungjawaban administrasi.
Keterangan yang di dapat jika saat pagi-pagi, Davi datang ke ruangan (media center) sambil memegang handphone datang kemeja merekam langsung bertanya , ada anggarannya kegiatan kemarin (Rapat KPK dengan media,red). Saya jawab, kalau saya di humas tidak ada, karena kami hanya diminta memfasilitasi untuk mengundang wartawan, LSM, dan mahasiswa, dan leading sektornya adalah Inspektorat. Dia kemudian bilang, iniselalu sampaikan tidak ada anggaran, untuk apa itu ada ditandatangani. Karena tidak terima dengan penjelasan saya langsung memukul meja dan mengancam, untung saja ada dua orang staf di ruangan saya, satu orang lelaki yang langsung membawa dia keluar, itupun staf dibentak ketika dibawa keluar, bebernya.
Ia melanjutkan, kejadian tersebut merupakan kedua kalinya. Beberapa waktu lalu juga pernah datang ke ruangan Humas mempertanyakan proposal penawaran kerjasama medianya dan buntutnya juga mengancam.
Atas kejadian tersebut, ia meminta agar ini menjadi perhatian untuk organisasi wartawan, karena oknum yang mengatasnamakan wartawan seperti ini merusak teman -teman wartawan yang betul-betul bekerja di lapangan.
Sementara itu, sejak kejadian kemarin kami terus coba mencari tahu kontak Davi namun belum diketahui. Saat coba dihubungi via messenger, Sabtu (23/3) Sore, dengan nama Emelda Davi juga belum mendapat balasan, hingga berita ini tayang.
(Anhar)

Comment