Laporan : Fhatur Anjasmara
MERDU suara gamelang Bali, bersautan, menggema, bertalu talu, memberi dan menata suasana sakral, di pantai Batumianak, Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, di tengah ribuan ribuan umat hindu, pada Minggu (19/03).
Warga Hindu yang memadati kawasan pantai Batumianak tampak terlihat sejak pukul 08:45, berdatangan dengan sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun minibus bahkan sejumlah truk bak terbuka jua menjadi media transportasi warga hindu, dari sebelas desa kecamatan Topoyo dan Tobadak.
Sedikitnya 1800 jiwa warga Hindu hadir dalam kegiatan Melasti, sebagai proses penyucian diri sebelum masuk suasana penyucian diri di masa hening, berserah kepada sang pencipta, melasti menjadi sarana pembersihan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin, melarung segala sial yang timbul dalam perjalanan hidup manusia.
Melasti dipercaya menjadi wadah untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam, sebagaimana di tulis dalam lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam Bahasa Jawa Kuno.