Oleh : *Arfin, S.Pd
Guru SMA Negeri 2 Budong-Budong
Membentuk Insan Cendekia Yang Piawai Dalam Ilmu Pengetahuan Lewat Pendidikan Kebudayaandan Kearifan Lokal
Pendidikan merupakan senjata utama yang dapat meruntuhkan tembok-tembok kepandiran yang menyekat dan mengekang kemajuan dalam sebuah peradaban. Kuat dan lemahnya peradaban suatu bangsa sangatlah ditentukan oleh maju tidaknya mutu pendidikan di Negara tersebut. Penguatan pendidikan melalui pengenalan pengetahuan terhadap nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang terkandung dalam sendi kehidupan adalah sebuah hal mutlak dan tidak dapat dipisahkan dari interaksi sosial yang terjadi dalam tatanan kehidupan Berbangsa. Pendidikan dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Tujuan pendidikan sudah seharusnya diperuntukkansebagai wadah untuk melestarikan danmeningkatkan pemahaman seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal untuk digelorakan. Sehingga dengan adanyaupaya penyaluran pengetahuan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokallewat media pendidikan, Maka diharapkan terjadi peningkatankesadaranmasyarakat pada pentingnyanilai budaya dan kearifal lokal untuk diketahui dan ditumbuh kembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan yang diharapkan dari proses tumbuh kembang tersebut adalah nilai-nilai budaya dan kearifan lokal disetiap wilayah nusantara senantiasa terjagadan selalu terwariskan dari generasi saat ini kegenerasi selanjutnya.
Masalah yang kemudian timbul adalah hasrat untuk meningkatkanpengetahuan akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang berkembang disetiap daerah diwilayah Indonesia nyatanya tak lagi menjadi primadona. Negara Indonesia yang dikenal memiliki beragam Budaya, dan kaya akan adat istiadat dan kearifan lokal yang beragam kini perlahan mulai tergerus oleh masuknya pengaruh budaya asing, Budaya yang pada kenyataannya amatlah jauh berbeda dengan unsur-unsur dan nilai-nilai budayadan kearifan lokal yang dianut di Negara Indonesia. Masalah ini semakin diperparah oleh potret buramnya pengetahuan insan penerus tonggak perjuangan bangsa yang lebih akrab dengan sapaan kaum “milenial” dalam memahami budaya daerah asalnya masing-masing. Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor yang cukup mempriatinkan bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Negara Indonesia.