Komite SIOLA Wajib Miliki Prinsip Relawan
Pelatihan Capcity Building
banner 728x90

 

Katinting.com, Mamuju – Salah satu landasan Komite Sekolah adalah prinsip kerelawanan. Apabila telah berlandaskan prinsip tersebut, komite tentu rela meluangkan waktu dan melakukan tindakan positif demi perkembangan sekolahnya. Hal itu disampaikan oleh Nur Islamiah, S.Psi, M.Psi saat membawa materi ‘Komite Sekolah’ dalam pelatihan Capcity Building di Ruang Pola Kantor Bupati Mamuju, pada hari Rabu (02/03).

Selain prinsip Kerelawanan, juga dibutuhkan Prinsip kepedulian, keikhlasan, kepentingan bersama dan prinsip kepercayaan.

“Pripsip inilah yang harus ada di Komite Sokolah. Apalagi prinsip kepercayaan, itu merupakan asas pertama untuk membangun organisasi. Kalau kepercayaan tidak ada, kita sesama komite bisa jadi saling mencurigai satu sama lain, kalau sudah begitu tentu tidak akan tercipta kerjasama yang baik,” terangnya.

Islamiah melanjutkan, Komite Sekolah adalah salah satu elemen yang membantu pengembangan sekolah. Sekolah yang maju, tentu memiliki komite sekolah, bukan cuma guru ataupun tenaga pendidik, sebab tugas guru adalah mengajar, bukan untuk mengembangkan sekolah.

Adapun prinsip pembentukan komite sekolah, diantaranya, transparan, akuntabel dan demokratis.

Sedangkan peran komite sekolah adalah pemberi perimbangan, pendukung, pengontrol, transparansi serta mediator.

“Komite memberi perimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan pendidikan ditingkat satuan pendidikan, misalnya memberi masukan berupa saran, membantu guru dan tendik untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan tekhnik mengajar. Komite pun memberi dukungan yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam pengembangan sekolah. Serta mengontrol dan transparan dalam hal kebijakan maupun finansial. Kemudian mediator, mampu menjadi perantara antara pemerintah setempat dan masyarakat dengan sekolah,” urai pengelola Sekolah karakter Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Sementara itu, pada materi yang berbeda, DR. IR. Dwi Hastuti, MSc. dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB menambahkan, Komite Sekolah harus memiliki Rencana Kerja Tahunan, Bulanan, Migguan bahkan Harian.

Bukan hanya itu, dalam pelatihan Capacity Building yang diselenggarakan oleh PTTEP, Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) dompet duafa bersama Yayasan Karampuang tersebut, Dwi Hastuti menghimbau agar Komite SIOLA membuat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sehingga gerakan Komite menjadi terarah. (DHL)

 

Bagikan