banner 728x90
Foto Busman Rasyid
Foto Busman Rasyid

Mamuju, Katinting.com – Meninggalnya mahasiswa UMI Makassar, yang juga warga Mamuju Sulawesi Barat atas nama Rezky Evienia Syamsul membuat prihatin sejumlah pihak.

Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) DPC Mamuju Sulawesi Barat, Busman Rasyid, mengecam adanya dugaan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya yang mengakibatkan hilangnya nyawa Rezky Evienia Syamsul.

Busman menuturkan, meskipun tidak ada hubungan keluarga namun ia mengenal baik korban yang disapa Kiki dan merasa terpukul atas dugaan penganiayaan tersebut, hingga dirawat di rumah sakit dan menghembuskan nafas terakhir.

“Saya selaku ketua Permahi akan ikut mengawal dan akan meminta kepada Dewan Pimpinan Pusat Permahi untuk melakukan instruksi kepada seluruh DPC di Indonesia untuk menyikapi persoalan ini. Tindakan kekerasan adalah perbuatan melawan hukum, apalagi saat ini sudah jelas tidak diperbolehkan lagi adanya sistem perekrutan baik di dunia kampus maupun dalam organisasi lain dengan tindakan – tindakan yang melanggar hak asasi manusia,” terang Busman kepada Katinting.com.

Lanjutnya, ini bukan lagi zaman tahun 90 an yang seenaknya saja memperlakukan tidak selayaknya junior, jelas ini tidak dibenarkan apalagi sampai menghilangkan nyawa.

Atas nama lembaga menuntut kepada pihak panitia agar memberikan keterangan sesuai fakta yang terjadi, serta pihak kampus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Sambung Busman, perguruan tinggi yang dinilai selama ini menelurkan tenaga banyak intelektual, namun jika kasus ini terkesan ditutupi maka nama kampus yang baik itu akan berubah seketika apa lagi pada fakultas kedokteran UMI.

Tambah Busman, seperti yang tersebar di sejumlah media, tentang percakapan seorang senior dan juniornya tampak ada yang tidak beres, terkesan ada intervensi dari senior untuk menutupi peristiwa itu, dan bisa jadi juga ada keterlibatan pihak kampus untuk menekan agar kejadian yang dialami oleh saudara kiki di tutup-tutupi, jelasnya.

“Sekali lagi atas nama lembaga kami berharap agar penegak hukum dapat memberikan kejelasan dan kronologi kematian saudara kami, sekali lagi kami menuntut pihak panitia dan kampus agar berani jujur dalam pemberian keterangan jangan terkesan menjaga nama almamater yang justru akan merusak nama baik kampus,” papar Busman.

Ingat, saya yakin seluruh pemuda mahasiswa Mamuju akan bersatu dalam meneriakkan kejadian ini jika penegak hukum tidak melakukan tindakan, tutup Busman. (Anhar Toribaras)

Bagikan

Comment