Maenunis Amin
Maenunis Amin
banner 728x90

Katinting.com, Mamuju – Golkar masih menjadi partai yang paling populer pada level pemilih grass root. Hal ini yang sekaligus menjadi motivasi paling besar bagi setiap kandidat untuk mengendarainya pada Pilkada 2017 mendatang.

Untuk kader internal, beberapa figur telah mengajukan diri dalam bursa penjaringan Cagub-Cawagub. Anggraeni Anwar, Muhyina Muin,  Yaumil dan Kalma Katta adalah tiga figur yang telah mengembalikan formulir. Meski demikian, Kalma Katta dinilai paling kecil peluangnya mendapatkan Golkar.

Direktur Logos Research ‘n Consulting, Maenunis, menyebut beberapa variabel kecilnya peluang Kalma mengendarai Golkar.

“Ada dua hal yang cukup menyulitkan Kalma untuk dapat mengendarai Golkar. Pertama, konflik internal Golkar yang masih akan memaksa bakal usungan Golkar akan lebih banyak diintervensi oleh elit DPP. Kalma tidak memiliki hubungan se-elit AAS di kubu Agung Laksono ataupun Muhyina di kubu Nurdin Halid,” ungkap Maenunis.

Maenunis menyebut Munaslub Golkar akan lebih memperketat arah usungan Golkar di Pilgub Sulbar, “Munaslub diprediksi kuat masih akan menjadi pertarungan kubu AL dan ARB. Intervensi pemerintah yang semakin kuat dalam konflik Golkar, akan memaksa Munaslub lebih terkunci. Nah, untuk dua kubu ini, Kalma tidak cukup mampu membangun komunikasi,” imbuhnya.

Pengamat politik ini juga menyayangkan langkah Kalma yang terjebak manuver Demokrat, “Kalma terlalu terburu-buru mengikuti irama manuver Demokrat kubu SDK. Demokrat yang mendeklarasikan SDK-Kalma sebagai paket Cagub-Cawagub dan Kalma datang sebagai kader Golkar, akan dianggap sebagai langkah liar. Paket SDK-Kalma pasti akan melahirkan resistensi lebih besar kepada Kalma dari elit Golkar terutama AAS, H4, AIM ataupun Muhyina. Ini juga yang sekaligus akan membuat Kalma semakin sulit mendapatkan Golkar untuk dikendarai di Pilgub 2017 nanti,” pungkas pimpinan umum salah satu tabloid Sulbar Politika ini. (*)

Bagikan