

Mamuju, Katinting.com – Kementrian Pertanian mencanangkan Gerakan Tanam Cabe (GERTAM) di Seluruh Indonesia. Hal tersebut untuk memenuhi keteresediaan cabai yang terus menerus berkelanjutan.
Di Sulawesi Barat merupakan wilayah yang sangat potensial untuk mengembangkan cabai. Disampaikan, potensi pekarangan rumah tangga untuk dimanfaatkan menanam cabai maupun sayuran lainnya seluas 137.131 Ha. Jumlah rumah tangga cukup banyak, yaitu 286.324 KK dengan total jumlah penduduk sebnayak 1.282.162 jiwa.
Lebih lanjut Carlo menyampaikan, tahun lalu, pertanaman cabai kita baru mencapai seluas 90 Ha, dengan produksi sebanyak 2.303,4 ton.
Demikian kata Pj. Gubernur Sulbar, Carlo B Tewu, saat menyampaikan sambutan pada acara penandatanganan MoU antara Tim Penggerak PKK Sulbar dengan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Sulbar yang berlangsung di Gedung Serbaguna Rujab Gubernur Sulbar, Kamis (26/01).
“Masyarakat Sulbar sangat bersyukur, karena fluktuasi harga cabai tidak terlalu dirasakan. Tidak seperti saudara-saudar kita khususnya di Pulau Jawa. Harga cabai kita masih dalam batas-batas yang normal sehingga belu terlalu berdampak pada daya beli masyarakat. Meski demikian, kita tidak boleh berdiam diri terhadap kondisi yang dialami oleh saudara kita yang ada di tempat lain. Kita harus dukung agar ketersediaan yangkita produksi apat membantu pasokan di tempat lain agar selalu dapat tersedia,” kata Carlo.
Ia juga berharap kepada TP PKK Provinsi maupun kabupaten bahkan sampai ke kecamatan dan desa untuk menyukseskan Gertam cabai. Begitu pula kepada ASN di lingkup Pemprov Sulbar maupun kabupaten untuk turut serta menyukseskan program tersebut melalui penanaman cabai minimal 5-10 pohon per orang.
“Kalau itu dilakukan, saya yakin permasalahan kelangkaan cabe di pasaran dan harganya yang tinggi pasti akan terselesaikan,” ungkap Carlo.
Ia juga menyampaikan, ketersedian bahan pangan khususnya cabai menjadi sangat langka di pasar akibatnya fluktuasi harga cabai dipasaran menjadi sangat tinggi bahkan mencapai Rp. 120.000/Kg dan memberatkan masyarakat sehingga fluktuasi harga cabai juga sangat mempengaruhi inflasi di masyarakat.
Ketua TP PKK Sulbar, Ny. Liana Tewu pada saat sambutannya menyampaikan, bahwa saat ini memang prihatin terhadap kondisi yang sedang terjadi saat ini, yaitu kelangkaan pasokan cabai dan harganya yang sangat tinggi di pasaran. Menyikapi hal tersebut, Ketua TP PKK Pusat melalui Kementrian Pertanian melakukan program Gerakan Tanam cabai.
“Langkah awal yang kita lakukan adalah TP PKK provinsi maupun kabupaten nantinya akan bersama-sama dengan LPTP Balitbangtan Sulbar turut serta berperan aktif dalam mempercepat Gertam cabai yang telah dicanangkan pemerintah. LPTP akan menyiapkan bibit cabai secara bertahap sebanyak 25.000 pohon untuk ditanam di pekarangan anggota TP PKK provinsi maupun kabupaten. Pihak LPTP juga akan melakukan pendampingan secara aktif khususnya dalam relokasi bibit cabe kepada anggota TP PKK serta menyiapkan inovasi teknologi agar produksinya bisa lebih tinggi,” kata Liana Tewu.
Kepala LPTP Sulbar, Nurdiah Husnah mengemukakan, menyikapi fenomena pasar komoditas pertanian Kementrian Pertanian Provinsi Sulbar menggandeng TP PKK Provinsi Sulbar yang memiliki akses ke Desa-desa untuk mengatasi gejolak yang ada di masyarakat melalui penandatangan MoU antara LPTP BALITBANGTAN Sulbar dengan TP PKK Sulbar.
“Kementrian Pertanian Provinsi Sulbar mengharapkan pemanfaatan luas lahan Provinsi Sulbar 137.132 Ha untuk dioptimalkan dengan cara penanaman cabai dan sayuran lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggandeng TP PKK Provinsi Sulbar yang memiliki akses hingga ke tingkat desa,” ungkap Nurdiah.
Gertam Cabe mengembangkan pusat Bibit cabai dan sayuran di 34 Kantor BPTP/LPTP seluruh Indonesia, Gertam cabai ini akan distribusikan Bibit cabai Gratis untuk 10 juta Rumah Tangga. (ADV/Hms)


Comment