Mamuju, Katinting.com – Dalam rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Barat, Gubernur Sulbar menuturkan bahwa, bahwa sebagian besar lahan persawahan di Mamuju adalah sawah tada hujan, sehingga ia telah melaporkan ke Presiden untuk untuk dibangun bendungan di daerah Kalukku, Kabupaten Mamuju.
“Langkah lain yang kita lakukan adalah saya sampaikan pada hari ini, karena sebagian besar lahan di Mamuju, terutama lahan pertanian, sawah itu sebagiam besar harus tada hujan, bagaimana mengendalikan itu? saya sudah laporkan kepada bapak Presiden, Presiden sudah janji 2017 di bangun bendungan besar di Mamuju di Kalukku terutama, bendungan Tommo sudah berfungsi dan itu akan ditingkatkan kapasitasnya dari 2.500 Ha menjadi 10.000 Ha,” tuturnya.
Di Sulawesi Barat Selain Beras, jagung juga menjadi salah satu komoditi yang sangat berpontensi untuk diproduksi petani Sulawesi Barat.
Salah satu pangan kita adalah jagung tahun ini kita prediksi produksi jangung kita tidak kurang dari 500 ribu ton untuk tahun ini. Kita sudah bagikan semua bibit jagung ke kabupaten, saya hanya minta bibit itu betul-betul ditanam dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada dipertanian dan perkebunan. Lahan yang bisa ditanami jagung itu kurang lebih 84.000 Ha di Sulawesi Barat. Hasil perhektarnya itu tidak kurang dari lima ton dan itu bibit kita bagikan cuma – cuma tidak dibeli dan hasilnya untuk rakyat,” jelas Anwar.
“Terutama Mamuju Tengah itu yang paling luas tanaman jagung dan saya kira itu akan menyumbang terbesar, karena itu minta maaf, mesin yang penggilingan jagung yang dipasang di Polman beberapa tahun yang lalu belum pernah dipakai biar satu kali karena produksi jagung disana agak rendah saya pindahkan sekarang, saya suruh bongkar dan pindahkan ke Mamuju Tengah dan Bupati Mamuju Tengah siapkan lahannya segera dipasang dan hasil panen tahun sekarang yang sudah berjalan itu tidak apa – apa itu bisa dikeringkan dengan mesin tersebut, 40 ton perhari bisa dikeringkan,” jelasnya. (Zulkifli)