

Mamuju, Katinting.com – Berlangsung di Aula kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat digelar High Level Meeting, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Barat.
Kegiatan ini juga akan dirangkaikan dengan Penandatanganan Roadmap Pengendalian Inflasi dan lounching Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).
Turut hadir Kepala BPS Sulbat Suntono, Kepala Perwakilan BI Asep Budi Brata, Gubernur Anwar Adnan Saleh, Sekertaris Provinsi Sulbar Ismail Zainuddin, Kapolda Sulbar Brigjen Lukman Wahyu dan Kepala Biro Ekbang Ali Chandra.
Dalam penyampaiannya, Ali Chandra selaku Ketua tim pengendalian harga berharap TPI dapat mengetahui sedini mungkin ancaman inflasi di daerah dan mencari solusinya. Senin (14/11).
Ia pun berharap dengan Penandatanganan Roadmap Pengendalian harga dapat ditekan dan membawa pada kebaikan.
Sementara itu, dalam sambutan Gubernur yang disampaikan oleh Sekertaris Provinsi Sulbar Izmail Zainuddin mengajak semua pihak untuk tetap menjaga inflasi yang rendah dan stabil.
“Saya mengharapkan TPID Kabupaten dan Provinsi menguatkan dan memperkuat koordinasi mengawal inflasi kita,” kata Izmail Zainuddin.
Sementara itu diketahui dari sumber BPS Sulbar, berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Oktober 2016, menunjukkan bahwa 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,32 persen dengan IHK 130,83 dan terendah di Manado 0,01 persen dengan IHK 124,03. Sedangkan deflasi tertinggi di Sorong 1,10 persen dengan IHK 125,95 dan terendah di Banda Aceh 0,02 persen dengan IHK 118,92. Dengan deflasi sebesar 0,17 persen dan IHK 123,73, Mamuju menempati urutan ke-22 dari 34 kota yang mengalami deflasi.
Deflasi di Mamuju pada Oktober 2016 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,47 persen, sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,77 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,10 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,11 persen; kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,04. Sementara itu, kelompok kesehatan relatif stabil dengan perubahan IHK mendekati 0,00 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender Oktober 2016 di Mamuju adalah inflasi 0,77 persen sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) adalah inflasi 3,12 persen. (Anhar Toribaras)

