Matra, Katinting.com – Momentum peringatan hari sumpah pemuda yang ke 88 yang baru-baru ini dilaksanakan, dimanfaatkan jaringan Gusdurian Matra untuk kembali menggungah semangat kreatfitas pemuda. Melalui kegiatan diskusi pelataran dengan dihadiri berbagai elemen pemuda yang ada di Matra.
Diskusi yang mengangkat tema, “Mengembalikan Khittah Pemuda Sebagai Lokomotif Perubahan” ini, menghadirkan pembicara dari tokoh pemuda Matra Yusri M Nur, koordinator jaringan Gusdurian Matra Mursyid. Dilaksanakan di tribun alun-alun smart Pasangkayu, akhir pekan kemarin.
Mursyid mengatakan bahwa, kegiatan tersebut untuk merefleksi kembali peran pemuda dalam sejarah pembentukan bangsa, agar bisa menjadi pemicu bangkitnya kreatiftas pemuda Matra sebagai ujung tombak perubahan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membudayakan tradisi diskusi bagi kaum muda Matra dalam merumuskan gagasan bersama, untuk pembangunan daerah.
“Melalui momentum sumpah pemuda ini, kami mencoba untuk kembali membangkitkan kesadaran pemuda Matra sebagai lokomotif perubahan. Bahwa sesungguhnya begitu banyak peran strategis yang bisa dilakukan untuk pembangunan daerah, dan diskusi- diskusi semacam ini saya fikir perlu dibudayakan untuk menggairahkan kembali semangat pemuda,” terang Mursyid.
Dalam kesempatan itu, terungkap berbagai konsep pemuda, untuk pembangunan daerah. Diantarnya ada yang menyarankan agar pemkab membangun balai latihan kerja (BLK) agar pemuda Matra bisa siap pakai dalam dunia kerja. Ada pula yang menyarankan agar pemuda bisa mandiri dan bisa mencipatkan lapangan kerja sendiri, serta ada pula yang meminta peran serta pemerintah dalam upaya membuka ruang-ruang kreatiftas bagi pemuda.
“Saya fikir baiknya hasil-hasil diskusi kali ini, bisa menjadi rekomendasi bersama untuk disampaikan kepada pemkab Matra, agar mereka juga tahu seperti apa sesungguhnya keinginan pemuda di Matra ini. Karena menurut saya peran pemuda dalam pembangunan daerah tidak bisa diabaikan begitu saja,” ujar Yusri M Nur. (Joni)