

Matra, Katinting.com – Proyek pekerjaan tanggul Sungai Lariang di Desa Lariang, Kecamatan Tikkeraya, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) yang menelan anggaran miliaran rupiah kian jadi sorotan warga, bahkan warga akan mengancam membawa soal ini ke DPRD.
Proyek penanggulangan bencana banjir dinilai tidak efektif dan tidak akan bertahan lama dari hantaman derasnya arus Sungai Lariang yang kerapkali meluap, sebab menggunakan material batu berukuran kecil yang ditumpuk diatas permukaan tebing sungai Lariang, padahal lazimnya proyek yang menelan aggaran miliaran rupiah ini menggunakan batu gajah seperti yang terlihat pada proyek sebelumnya.
Proyek sebelumnya jadi sorotan warga ini, memakai batu gajah dengan ukuran besar di Dusun Lose pada proyek tahun 2014 lalu bisa rubuh dari hantaman arus sungai, apalagi dengan batu yang berukuran kecil terang Malik beberapa waktu lalu.
Selain malik beberapa warga setempat, kepada wartawan mengatakan, mengancam akan mengadukan proyek tersebut ke DPRD Matra. Pasalnya, batu yang berukuran kecil tersebut dikhawatirkan mudah hanyut dan sangat merugikan masyarakat.
“Kami akan mengadukan proyek tanggul Sungai Lariang yang memakai batu kecil itu ke DPRD Matra, soalnya ini bisa merugikan kami. Yakin saja proyek ini tidak akan bertahan lama oleh hantaman arus Sungai Lariang,” terang Malik.
Ia berharap, setelah disampaikan, DPRD Matra selaku perwakilan masyarakat bisa melakukan hearing terhadap pihak terkait. Proyek ini kata dia, menggunakan miliaran uang Negara sementara hanya akan sia-sia jika tidak bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau tidak bisa bermanfaat lama dimasyarakat untuk menanggulangi banjir, maka uang Negara yang miliran rupiah itu ibaratnya membuang garam di lautan, akan sia-sia dan merugikan Negara,” tuturnya.
Malik menambahkan, volume pekerjaan proyek di Dusun Kurondo tersebut informasinya panjang 3 Km yang dikerjakan oleh perusahaan yang berbeda. Dari 3 km, 1 km itu yang memakai batu berukuran kecil. (Joni)

Comment