Mamuju, Katinting.com – Wacana akan adanya bantuan anggaran penyandang disabilitas untuk membeli gerobak, mesin jahit dan alat perbengkelan dalam berwirausaha mendapat sambutan yang baik.
“Cacat sesungguhnya adalah prilaku, bukan karena cacat fisiknya, tangannya atau kakinya, kami sadari dorongan penyandang disabilitas dari pemerintah sangat terlambat dibanding daerah lain. Namun, terima kasih terhadap Dinsos karena tidak ada lagi diskriminatif, dan wacana pak Sekda yang mendorong upaya kemajuan penyandang cacat,” urai Muslim Safri selaku perwakilan penyandang cacat di Sulbar. Kamis (15/09).
Banyak orang tua yang gengsi melepaskan anaknya untuk mengambil langkah, padahal ditengah keterbatasan fisik belum tentu terbatas di segala bidang, banyak contoh yang bisa diambil dikota-kota besar kita rasa tidak jauh beda dengan orang-orang yang fisiknya sehat.
“Banyak contoh yang bisa kita petik, banyak teman teman yang punya keterampilan, misal bisa menjahit, tukang pijat dan berwirausaha lainnya,” katanya.
Atas nawaitu pemerintah yang mendorong potensi kwalitas para penyandang cacat bisa terus terlaksana, dan keinginannya agar dalam pendataan disejumlah daerah para penyandang cacat bisa dilakukan dan melibatkan komunitas persatuan penyandang cacat di Sulbar.
Harapannya agar siapapun pemimpin yang terpilih kedepan bisa mengakomodir hak-hak para penyandang cacat dan tidak ada diskriminatif. (Wahid)
