Mamuju, Katinting.com – Evaluasi terhadap kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat terus dilakukan guna mencapai titik maksimal, sesuai yang di asumsikan Kadis Sosial atas upaya merubah pola gerakan dan program pemberdayaan untuk para penyandang cacat sehingga mandiri, kini pola yang diberikan tidak lagi hanya pemberian bantuan namun juga akan di didik untuk mendapatkan keterampilan dan kreatif.
“Pola dan program prioritas untuk penyandang cacat kita berdayakan dan didik sehingga dapat mandiri dan kreatif, agar menyisahkan keterampilan dan tidak hanya sekedar Memberikan bantuan dan habis begitu saja,” kata H. A. Achmad Syukri saat ditemui diruangannya, Rabu (14/09).
Dirinya mengurai bahwa program pemberdayaan yang akan dia berikan kepada penyandang disabilitas di Sulbar adalah bisa membangun kepercayaan diri melaui kreatifitasnya, tidak sekedar memberikan bantuan dana dan habis begitu saja.
Motivasi dari Kadinsos melalui cerita yang disuguhkan saat ditemui diruangannya, bahwa semangat dan ilmu ia petik ketika salah satu penyandang disabilitas yang ia temukan mampu membangun usaha sendiri, uang yang hanya Rp 50.000 melalui usaha buat aksesoris jilbab bisa meraup omset hingga 10 dan 15 juta perbulan.
“Saya pernah melihat bahwa cerita Annisa yang dulunya tidak percaya diri dan dia terus mengurung diri dikamar, lantas ada sebuah komunitas yang terus berupaya membangun kepercayaan dirinya untuk mengajak dan ikut dalam komunitas tersebut berbagai kegiatan kreativitas yang dibangun dalam wadah itu, misal pembuatan aksesoris menjahit dan yang lain, modal Rp 50.000 iya bisa bangun salah satu kreativitas itu,” katanya
Capaian prioritas itulah yang akan dibangun oleh dinas sosial, guna penyandang disabilitasi di Sulbar baik yang sudah menjadi binaan pejabat sebelumnya hingga sementara dalam pendataan untuk dirangkul, dapat bekerja mandiri. (Wahid)