Polman, Katinting.com – DPP Partai Golkar akhirnya memberikan rekomendasinya ke pasangan Hasanuddin Mas’ud dan KH Syibli Sahabuddin. Meski telah mengundurkan diri dari kursi Ketua DPD Golkar Majene, Kalma Katta punya pandangan tersendiri soal duet Hasanuddin-Syibli.
Menurutnya, munculnya figur Hasanuddin dan Syibli merupakan bagian dari perkembangan terbaru dalam peta politik di Sulawesi Barat.
“Saya sudah dengar informasi tersebut. Tentunya itulah yang menjadi kebijakan DPP Partai Golkar,” kata Kalma usai menghadiri silaturahmi dengan Warga Kediri di Kecamatan Wonomulyo Polewali Mandar, Kamis (1/09), kemarin.
Lebih lanjut, Kalma menyebut, seluruh kader Golkar secara otomatis harus tunduk dan patuh terhadap kebijakan Partai. Apalagi karena telah menjadi kebijakan DPP Partai berlambang pohon beringin itu.
“Tapi secara pribadi, saya sudah menyatakan mundur dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Majene dengan alasan karena saya telah menjadi calon resmi yang diusung oleh Partai Demokrat. Jadi inilah saya yang secara etika tidak memungkinkan untuk berada pada dua sikap politik yang bersamaan. Komitmen saya sudah bulat untuk bertarung di Pilgub,” tegas Kalma yang di Pemilukada nanti bakal sepaket dengan kandidat calon Gubernur, Suhardi Duka (SDK) ini.
Kendati demikian, ia menaruh hormat terhadap keputusan DPP Partai Golkar. “Tentu saya tetap mengapresiasi. Yang penting kita semua bisa menjalankan iklim demokrasi di Sulawesi Barat dengan penuh tanggung jawab serta saling menghargai sikap politik Masing-masing,” harap Bupati Majene dua periode ini.
Di tempat yang sama, dirinya meminta kepada semua pihak agar suasana politik dapat berjalan tanpa harus menunjukkan perilaku negatif di tengah-tengah masyarakat. Terlebih lagi kata Kalma, Pemilukada
hanyalah salah satu bagian yang mesti ditempuh melalui pintu kompetisi.
“Mari berusaha, mari berdoa. Dan terpenting, kita semua harus tetap percaya dengan yang namanya Takdir. Biarlah Tuhan yang menjadi penentu hasil akhir,” tutup Kalma Katta. (*)