Kepala Ombudsman Sulbar bersama Bupati Mamuju
Kepala Ombudsman Sulbar bersama Bupati Mamuju
banner 728x90

Katinting.com, Mamuju – Kasus kesalahan penulisan nama di ijazah siswa SD Takkesawa, Kecamatan Bonehau menuai reaksi keras dari jajaran Ombudsman Perwakilan Sulawesi Barat, lantaran pihak sekolah diduga lepas tangan dan meminta imbalan senilai Rp 250.000 untuk perbaikan penulisan nama siswa yang menjadi korban salah nama, sementara kesalahan ini diduga kelalaian pihak sekolah, sebab menurut orang tua korban berinisial IP pada saat saat mendaftarkan anaknya masuk ke SD Takkesawa ia telah mengisi form biodata yang diminta pihak sekolah dan sudah sesuai dengan nama yang ada buku rapor, namun setelah tamat sekolah pada tahun 2012 silam justru terjadi kesalahan penulisan nama di ijazah.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sulbar, Lukman Umar menegaskan, akan menindaklanjuti kasus ini, pihaknya akan mengingatkan Disdikpora Kabupaten Mamuju, agar memperhatikan masalah ini, dan segera meminta pihak sekolah yang bersangkutan untuk mempertanggung jawabkan kesalahan yang telah dilakukan.

“Karena kasus ini sifatnya bukan laporan resmi yang masuk ke kantor, jadi kami hanya sebatas koordinasi untuk mengingatkan Kepala Disdikpora Mamuju agar memperhatikan masalah ini, supaya tidak berlarut tanpa penyelesaian, dan selaku lembaga negara yang diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan layanan publik dan tindakan maladministrasi, Ombudsman akan tetap memantau kasus ini hingga tuntas,” tegas Lukman.

Tindakan yang telah dilakukan pihak SD Takkesawa merupakan maladministrasi berat berupa penundaan berlarut dan dugaan pungli karena adanya permintaan biaya senilai Rp. 250.000.

Lukman berharap kasus ini menjadi pelajaran untuk semua pihak utamanya semua sekolah yang ada di Sulawesi Barat, agar lebih teliti dan berhati-hati dalam proses pengisian biodata dan penulisan nama siswanya, yang dapat menyisakan sejumlah persoalan dikemudian hari.

“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, baik orang tua siswa dan pihak sekolah agar lebih teliti, pada saat pengisian biodata siswa untuk menghindari terjadinya kesalahan yang dapat menimbulkan masalah baru,” tutup Lukman. (HMS)

 

Bagikan
Deskripsi gambar...