Surabaya, Katinting.com – Pertemuan Forum Anak Nasional (FAN) yang rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 resmi dibuka oleh Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny Rosalin di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/7).
Dalam siaran persnya kepada Katinting.com menyebutkan, “Pertemuan FAN 2018 mengangkat tema “Bakti Anak Untuk Negeri.” Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pertemuan FAN kali ini lebih mengedepankan partisipasi penuh anak-anak melalui pemberian informasi langsung tentang isu-isu pemenuhan hak dan perlindungan oleh berbagai Kementerian/Lembaga, organisasi, dan NGO. Anak-anak sebagai Pelopor dan Pelapor (2P) diharapkan dapat mengolah berbagai informasi yang ada menjadi sebuah mimpi untuk Indonesia dalam rangka mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak,” tutur Lenny Rosalin.
Lenny mengatakan tema yang diangkat dalam FAN 2018 diharapkan dapat menginspirasi anak untuk berbakti kepada negeri dengan perannya sebagai Pelopor dan Pelapor. “Sebagai Pelopor, anak-anak diharapkan dapat menjadi agent of change bagi lingkungan sekitarnya. Sementara sebagai Pelapor, anak-anak diharapkan dapat aktif melaporkan masalah yang menimpa teman sebayanya. Oleh karena itu, kami mendorong Pemerintah Daerah untuk membuat mekanisme bagi anak-anak yang ingin melaporkan kejadian yang menimpa teman sebaya mereka. Harus dibangun komitmen bersama untuk membangun saluran melapor dan menjadikan anak-anak sebagai aktor pembangunan,” tegas Lenny.
Lenny menilai terpenuhinya hak partisipasi anak akan berdampak positif terhadap proses tumbuh kembang mereka. Anak yang aktif lebih resistant terhadap kemungkinan menjadi korban kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi. “Oleh karena itu, dalam pertemuan FAN 2018, anak-anak dari seluruh Indonesia akan dibekali berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan langsung oleh narasumber yang berkualitas dan kompeten di bidangnya. Kami berharap anak-anak yang hadir pada kesempatan ini dapat menjadi motivator, fasilitator, inovator, dan kreator sehingga dapat berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada teman-teman lainnya,” tambah Lenny.
Pertemuan FAN 2018 dilakukan dalam rangka upaya pemenuhan hak partisipasi anak, yang merupakan bagian dari empat hak dasar anak, sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 4 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, bahwa “Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
Forum Anak merupakan organisasi atau lembaga sosial yang digunakan sebagai wadah atau pranata partisipasi bagi anak yang belum berusia 18 tahun dimana anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok anak atau kelompok kegiatan anak yang dikelola oleh anak-anak dan dibina oleh pemerintah sebagai media untuk mendengar dan memenuhi aspirasi, suara, pendapat, keinginan, dan kebutuhan anak dalam proses pembangunan.
FAN 2018 diharapkan dapat merangsang keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan sesuai kebutuhan dan keinginan mereka. Suara, aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan anak perlu menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam setiap perencanaan dan proses pembangunan. Hasil diskusi mereka akan terkristal dalam sebuah Suara Anak Indonesia 2018 yang akan dibacakan saat puncak acara Hari Anak Nasional pada 23 Juli mendatang di hadapan Presiden RI, Joko Widodo. Perwakilan 516 kabupaten/kota dari 34 provinsi seluruh Indonesia akan mengikuti kegiatan FAN 2018 sejak 19 – 22 Juli 2018 mendatang di Kota Surabaya.
(Rls/Anhar)