Pj. Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh melakukan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya Rakor Ketransmigrasian, FGD, dan Magang Manajer Lini Bisnis BUMDES.
banner 728x90

Yogyakarta, Katinting.com – Dinas Transmigrasi Sulbar menggelar rapat koordinasi (Rakor) Ketransmigrasian, Focus Group Discussion (FGD) Global Gotong Royong (G2R) Tetra Prenuer dan Magang Calon Manager Lini Bisnis Kawasan Transmigrasi Sulbar 2024 di Yogyakarta 26-28 Februari 2024.

Rakor itu dihadiri Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Ir. Danton Ginting Munthe, M.M, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, diwakili Staf Ahli Bid.Ekonomi dan Pembangunan, Dr. Ir.Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kemendesa, Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si, Sekdaprov.Sulbar Dr.Muhammad Idris, Pimpinan Bank BPD Sulselbar, Amri Mahmud, SH,MH, Pimpinan Kalasan Valey, Destarafi, Direktur FP3KT, Wibowo, Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi, Dr. Bambang, Direktur PEI, Supriadi dan Direktur Politeknik LPP, Muhammad Mustangin.

Ketua pelaksana yang juga Kadis Transmigrasi Sulbar, H.Ibrahim, mengatakan Rakor Ketransmigrasian yang diselenggarakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan koordinasi dan integrasi program dan kegiatan mendukung pembangunan, pengembangan kawasan transmigrasi dan investasi, kemitraan kawasan transmigrasi, kawasan pedesaan dan kawasan ekonomi baru melalui Program Ketransmigrasian Tahun Anggaran 2025.

“Membangun komunikasi, informasi, dan edukasi antar stakeholder mulai dari Desa, hingga Pemerintah Pusat untuk Pembentukan Kebijakan Peningkatan Indeks Kawasan Transmigrasi, kata H. Ibrahim.

Dia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan terhadap pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, Kawasan Pedesaan dan Kawasan Ekonomi Baru sebagai salah satu instrumen pembangunan daerah, guna terwujudnya komitmen pemangku kepentingan dalam perencanaan dan pemanfaatan hasil perencanaan kawasan melalui peran pentahelix berbasis kemitraan dengan Pemerintah Daerah, akademisi dan media.

“Masyarakat dan investor serta Perbankan di kawasan transmigrasi, kawasan pedesaan akan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai produk unggulan kawasan Perdesaan berbasis SDG’s Desa berkelanjutan dan Berdaya Saing”, sebutnya.

Sementara itu, Pj.Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh dalam sambutannya mengatakan Provinsi Sulbar terdiri dari enam Kabupaten, 69 Kecamatan, dan Kelurahan memiliki 576 Desa, luas wilayah 16.787.18 km persegi, penduduk 1.481,08 Juta Jiwa.

“Melalui Surat Keputusan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Tahun 2016, telah ditetapkan 221 Desa di Enam Kawasan Transmigrasi pada 6 Kabupaten yang ditetapkan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi sebagai Kawasan Zona Ekonomi berbasis Investasi dan Pentahelix dengan Seluruh Perangkat Daerah, Vertikal dan Swasta,” sebut Zudan Arif Fakrulloh.

Pengembangan wilayah melalui Kerja Sama Antar Daerah antara daerah asal (jawa, sumatera, Bali) dan daerah Wilayah Timur khususnya Sulbar diharapkan pergeseran PDRB, Investasi Modal, SDM Profesional dan Teknologi Industri dari Daerah asal ke Kawasan Transmigrasi, Kawasan Pedesaan Sulbar melalui Kolaborasi Bumdesa, Swasta, Perbankan, Pemerintah Daerah, Akademisi dan Media.

“Paradigma Transmigrasi adalah revitalisasi kawasan transmigrasi menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru di Desa dengan mengoptimalkan ruang-ruang kolaborasi antar stakeholder transmigrasi,” ungkapnya.

Sebagaimana arahan Pj. Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh bahwa dianggarkan di APBD-P Perbekalan, Berikan kebahagiaan kepada warga transmigrasi, Wifi, listrik, fasum dan Kolaborasi membuka peluang investasi serta Tanah harapan plus Beasiswa untuk PATRI. 

(Advertorial)

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here