Mamuju, Katinting.com – Pemerintah Desa Pati’di, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju bersama dengan lembaga Desa Pati’di menggelar kegiatan sosialisasi desa sadar informasi dan pelatihan jurnalisme warga, dengan mendatangkan pemateri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Mandar, Biro Mamuju, yang dihadiri oleh masyarakat, Babinkantibmas dan Babinsa, Komisi Informasi Masyarakat (KIM) dan Karang Taruna Mesa Kada Desa Pati’di, Senin (19/11).
Pada kegiatan tersebut materi yang diberikan diantaranya, peran dan tanggungjawab media massa, prinsip dasar jurnalisme, etika jurnalistik, karakteristik media, dan jurnalisme warga.
Babinkantibmas Desa Pati’di, Brigadir Pol Nasaruddin, berujar, kegiatan yang dilakukan pemerintah Desa Pati’di sangat bagus. Karena dengan kegiatan ini, masyarakat akan bisa mengetahui dan mampu menyaring berita atau informasi yang hoaks (bohong).
“Dan ini akan membantu kami (pihak kepolisian) dalam mengkal penyebaran berita hoaks,” ujar Nasaruddin.
Olehnya itu dirinya juga berharap, agar kegiatan-kegiatan seperti ini intens dilakukan oleh pemerintah Desa Pati’di.
Amran, salah satu peserta pada sosialisasi, mengaku dengan adanya kegiatan seperti ini, ia sedikit tahu tentang cara kerja jurnalis dalam menyajikan suatu berita yang baik dan benar, dan juga memverifikasi keabsahan suatu berita atau informasi yang beredar.
“Dari kegiatan ini mungkin banyak sekali ilmu-ilmu yang bisa kami petik dalam hal ini untuk mengelola informasi itu sendiri bagaimana melakukan pemberitaan-pemberitaan yang positif,” akunya.
Ditempat yang sama, Anhar dari AJI Mandar, Kepala Biro Mamuju, yang juga menjadi salah satu pemateri dalam sosialisasi Desa sadar informasi dan pelatihan jurnalisme warga, mengatakan dengan adanya kegiatan ini, dirinya berharap masyarakat Desa Pati’di paham akan pentingnya sebuah informasi, terutama dalam menyaring sebelum dishare, serta mampu mengidentifikasi ciri-ciri media/wartawan yang abal-abal.
“Karena itu menjadi musuh kita bersama-sama (Hoaks), sehingga diharapkan kedepannya masyarakat Pati’di benar-benar mampu melakukan verifikasi setiap berita atau informasi yang diterima. Warga juga juga dilatih secara sederhana bagaimana memahami tugas-tugas dan kerja jurnaslis yang baik, jurnalis yang taat dan paham kode etik, tidak tendensius, tidak rangkap LSM dan sebagainya, sehingga khususnya perangkat desa terhindar dari kelakuan wartawan nakal,” tuturnya.
Dari pelatihan jurnalisme warga , Anhar yang juga ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sulawesi Barat, berharap warga bisa mendapatkan ilmu dan menggali informasi yang ada di desa, dari sejumlah narasumber terutama sasaran pembangunan di desa, sehingga tercipta keterbukaan informasi. Karena pasti dalam sebuah pembangunan di desa banyak yang terlewatkan oleh media.
Rusli, Kepala Desa Pati’di mengatakan, dengan dilaksanakannya sosialisasi Desa sadar informasi dan pelatihan jurnalisme warga, semoga menjadi acuan untuk melakukan atau membuat suatu berita terkait hal-hal yang ada di Desa Pati’di.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan yang dilakukan pada hari ini, menjadi tambahan ilmu kita yang disampaikan pemateri-pemateri, terkait pemberitaan-pemberitaan yang ada di Desa Pati’di ini,” ujar Rusli.
“Dan inti daripada kegiatan ini saya ingin melihat bahwa warga di Desa Pati’di ini cerdas dalam mengelola informasi sebagai salah satu upaya untuk memerangi hoaks yang sekarang ini menjamur di tempat kita,” tambahnya.
Selain itu, dirinya juga berterimakasih kepada AJI Biro Mamuju yang telah menyempatkan waktu untuk datang memberikan materi di kegiatan ini.
Ia juga mengaku dengan adanya kegiatan ini, ia menjadi tahu tindakan-tindakan apa yang harus dirinya lakukan ketika ada oknum wartawan membuat berita/informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang ada, apalagi sampai memeras (meminta uang).
“Itulah kemudian saya punya inisiatif untuk mengundang teman-teman dari AJI untuk memperkenalkan sejauh mana cara kerja wartawan sebenarnya dalam melakukan peliputan,” katanya.
Rusli menceritakan, selama menjabat sebagai Kepala Desa, dirinya sering didatangi oleh oknum wartawan, yang awalnya seolah-olah mempertanyakan soal pekerjaan, lalu meminta sejumlah uang, dan ada juga yang menyodorkan penawaran kerjasama.
“Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini mampu mengakhiri keresahan kami selaku pemerintah dan warga kami di Desa Pati’di ini. Karena ketika ada hal seperti itu kembali kami bisa mengambil tindakan yang sudah kami ketahui, dan ciri-ciri media/wartawan yang abal-abal sudah kami ketahui,” ungkapnya
“Dan kami disini mengharapkan bantuan dari teman-teman AJI, ketika nanti kami temukan lagi hal-hal seperti ini, AJI bisa mendampingi kami dalam menindaklanjuti hal tersebut,” pintanya.
(Zulkifli)