Mamuju, Katintting.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar kegiatan Workshop Wartawan terkait Indikator Statistik Provinsi Sulawesi Barat yang bertempat di Hotel Maleo, Mamuju, Selasa, (11/12).
Sejumlah wartawan Sulbar menjadi peserta dalam kegiatan ini, dengan meghadirkan pemateri dari Kepala-kepala bidang di BPS Sulbar.
Kepala BPS Sulbar, Win Rizal dalam sambuatannya menyampaikan, pada dasarnya kegiatan workhop wartawan ini karena menyadari bahwa masih sangat terbatasnya kalangan yang memahami angka-angka statistik. Hal itu dikerenakan, angka statistik itu dianggap sebagai hal yang sulit dipahami.
“Angka Statistik sangat dibutuhkan diberbagai bidang. Secara sederhananya angka statistik sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan,” ujar Win Rizal.
Workshop kali ini lebih ditekankan adalah untuk menyebarluaskan pemahamanan tentang statistik. Sambung Win Rizal, dalam kesempatan ini yang ingin kami sampaikan agar terjadi pemahaman yang sama, cara pandang yang sama antara kami sebagai peghasil data dengan teman-teman wartawan sebagai pengguna data utama. sehingga tidak terjadi perbedaan pemahaman dalam memahami suatu angka statistik.
Win berharap, sejumlah wartawan yang ikut dalam workshop ini dapar memahami bagimana proses pengumpulan data statistik, dan juga meningkatkan insensitas media massa dalam menyebarluaskan berita-berita tentang statistik.
“Sehingga dalam mennyampaikan informasi akan lebih meningkat kualitasnya. Karena kami menyadari pada dasarnya media massa memilik persan yang sangat penting dalam penyebarluasan informasi. Ini tidak dapat dipungkiri,” ungkapnya.
Selain meningkatkan pemahaman tentang pemberitaan statistik, juga diharapkan media massa dapat berperan peting dalam meningkatkan minat baca masyarakat serta memahami pentingnya statistik disegala bidang pembangunan.
“Dan apabila sudah banyak sekali artikel-artikel ataupun berita yang membuat masyarakat menarik, pada akhirnya masyarakat akan memahami angka-angka statistik itu, dan membuat masyarakat haus akan pemberitaan-pemberitaan statistik, karena masyarakat sudah melek data,” pungkasnya.
(Zulkifli)