Tampak keretakan di Tugu BKM Mamuju Tengah. (Ist.)
banner 728x90

Topoyo, Katinting.com – Tugu Benteng Kayu Mangiwang (BKM) di Mamuju Tengah menuai sorotan dari berbagai pihak, dikarenakan, belum diserahkan, sudah nampak terjadinya beberapa ruas bangunan ambles.

Titik bangunan yang tingginya mencapai 24 meter, yang ambles merupakan lantai dudukan dari topangan tugu itu sendiri, dan diduga karena ketidakseimbangan beban puncak dari tugu itu sendiri.

“Saya perhatikan sudah sepekan, ada penurunan pada landasan dari tugu, yang ditandai dengan munculnya retakan secara merata, mengelilingi landasan dari tugu, mungkin karena diatasnya terlalu berat” ujar salah seorang warga Topoyo, Umar.

Warga lain juga menyampaikan, Rusdin, bahwa meskipun dirinya tak paham teknis, tapi secara kasat mata, ia bisa menduga penyebab munculnya retakan pada landasan tugu, karena beban diatas yang kelihatan cukup berat, dengan ketinggian mencapai 20 meteran.

“Nah ini memang bisa memicu terjadinya penurunan, yang berakibat pada munculnya retakan disekelling tugu itu sendiri, dan bisa berbahaya bagi pengunjung kalau tidak segera mendapatkan penanganan,” ujar Rusdin.

Saat dihubungi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Muh Achkyar Arifin, tidak menampik adanya retakan dan terjadinya penurunan dilantai berdirinya tugu.

“Jadi kami sudah mengetahui itu, makanya, kami terus melakukan pemantauan akan munculnya retakan dan penurunan disana, setiap saat saya kesana, dan mengkoordinasikan dengan pihak kontraktornya, yakni PT. Karya Mandala Putra atau KMP,” jelas Achkyar.

Akan tetapi, Ia menyampaikan bahwa itu hal yang lumrah dalam proses pembangunan sebuah bangunan yang berkapasitas mega proyek, sebab itu, tim teknis dari PUPR terus melakukan pemantauan terhadap setiap kondisi di tugu, guna mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan bersama.

“Yang pasti kami pantau terus, dan kami justru senang kalau ada informasi kekuwatiran warga soal itu, sehingga kami bisa membenahi, namun, apa yang muncul ditugu saat ini, masih hal biasa saja, dan masih bisa tertangani nantinya, sehingga masyarakat tak perlu kuawatir bangunannya akan rubuh,” pungkas Achkyar.

Diketahui, pembangunan tugu BKM saat ini adalah tahap pertama dan memasuki proses finishing yang telah menghabiskan dana yang bersumber dari APBD Mamuju Tengah lebih dari Rp. 4 miliar.

Bangunan diharapkan bakal menjadi ikon monumental bagi Bumi Lalla’ Tassisara’ ini, berada disimpang tiga yang menghubungkan Tobadak-Topoyo-Karossa, kemudian Tobadak-Budong budong-Pangale dan Budong budong-Topoyo-Karossa.

Tampak Tugu Benteng Kayu Mangiwang di Mamuju Tengah yang dalam proses finishing. (Ist.)

(Mahfudz/Ed: Anhar)

Bagikan