Mamuju, Katinting.com – Rumah Sakit Mitra Manakarra kembali bangkit pasca gempa bumi yang menghantam Mamuju 15 Januari 2021 lalu. Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Suhardi Duka selaku komisaris utama PT. Mitra Husada Manakarra.
Selain Suhardi Duka, pembangunan dengan peletakan batu pertama juga dilakukan oleh, Hj. Sitti Sutinah Suhardi, Hj. St. Suraidah Suhardi, Ado Mas’ud, H. Suaib, dr. Nexriana dan Hajrul Malik.
Diketahui, lima lantai rumah sakit swasta yang berada di jalan Pontiku Mamuju ini, rubuh dan menelan korban jiwa saat gempa bumi yang menghantam Mamuju dan Majene pertengahan Januari lalu.
Suhardi Duka mengatakan pembangunan rumah sakit mendapat dukungan dari perbankan, dan mendapat respon baik. “Ini adalah bisnis saya di rumah sakit, dengan dimikian saya ingin bangkit kembali”.
Terkait konstrusksinya, Ia mengatakan, menjadi perhatian serius dan utama. “Yang lalu itu saya bangun dengan lima lantai. Dan teman-teman konsultan bilang bangun saja kembali dengan lantai empat, tapi saya minta ndak usah. Saya bilang bangun saja lantai dua, saya lebih berorientasi pada keamanannnya,”tutur pria yang akrab disapa SDK ini.
Lanjut ia mengatakan, saya sudah pengalaman dengan lantai lima, rubuh selesai, dan pengalaman itu memberi pelajaran sama kita. Dan konstuksi yang kita bangun ini adalah konstruksi lantai empat, tapi kita hanya bangun dua lantai.
“Insya Allah, jika kekuatan gempa 8,5 magnitudo masih aman, semoga saja. Karena sejarah kegempaan di Sulbar ini sekira tahun 60-an paling tinggi 7 magnitudo, kemudian tahun 84 itu 6,7 magnitudo dan tahun 2021 lalu itu 6,2 magnitudo. Dan semoga saja selalu menurun. Tapi kalau toh naik, Insya Allah rumah sakit ini masih di desain konstruksinya aman,” jelas SDK.
Ia menambahan, kita utamakan keamannya, karena orang mau sehat dan mau aman. “Kita berpedoman pada undang-undang kesehatan dan ketentuan akreditasi sama BPJS,” pungkasnya.
Diketahui untuk pembangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra bakal menelan anggaran sampai 20 miliar, ditambah dengan sejumlah fasilitasnya diperkirakan tidak akan lebih dari 30 miliar. Ujar SDK.
(Anhar)