Tampak rumah warga di Pulau Popongan yang rusak karena abrasi. (Zulkifli)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Salah satu problem besar masyarakat Kepulauan Bala-Balakang, Kabupaten Mamuju yang sampai saat ini belum bisa diatasi adalah masalaah penanggulangan abrasi.

Setiap tahun, 16 pulau yang terletak di Selat Makassar ini hanya bisa pasrah ketika ombak besar melanda pulau mereka.

Mereka juga setiap tahunnya harus memindahkan paling sedikit tiga rumah akibat abrasi yang terus mengikis permukaan pulau yang panjangnya sekira lima sampai denam meter.

Pada kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo di pulau Popongan, Desa Bala-Balakang, masyarakat meminta Menteri untuk menanggulangi abrasi.

“Kami juga titip kepada Pak Menteri (Perikanan dan Kelautan) untuk mengatasi masalah penanggulangan abrasi di (Kepulauan) bala-balakang,” pinta Abdul Muin, salah satu perwakilan masyarakat kepulauan Bala-Balakang kepada Menteri, Edhy Prabowo.

Sementara itu, Camat Bala-balakang, menuturkan rata-rata pulau yang terkikis abrasi sepanjang lima meter. Bahkan baru-bari ini dari 16 gugus pulau di Bala-Balakang sekira 20 rumah yang hilang akibat abrasi.

Masjid di Pulau Ambo yang rusak karena abrasi. (Zulkifli)

“Mudah-Mudahan kunjungan Pemerintah kesini dapat mengatasi permasalah kami. Ada empat pulau yang parah. Kalau tidak bisa semuanya yang cukup dua saja dulu,” sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Edhy Prabowo, akan berupaya mengatasi permasalahan tersebut. Dia menyatakan akan melibatkan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun tanggul panahan abrasi.

“Abrasi PR kami juga. Kami tidak sendirian, kementerian PU sudah sangat terbuka. Kami komunikasi dengan semua kementerian, kami dapat ruang dan tempat. Kami akan membantu saudara-saudara sekalian semaksimal yang kami bisa,” ungkap Edhy Prabowo.

Bagikan